Setelah jeda sebulan dan setelah mengalami hasil suram, peringkat pesanan barang-barang investasi modal (Durable Goods) kembali melompat cukup berarti ke level 0.8 persen. Prestasi ini menjadi pencapaian positif kedua dalam semester pertama tahun ini setelah survei yang dilakukan untuk bulan April kemarin yang sempat tercatat pada level 0.3 persen.
Faktor Luar Negeri Menjadi Tantangan
Pertumbuhan tertinggi dalam perkembangan survei bulan ini dialami oleh sektor industri logam, mesin-mesin dan perlengkapan elektronik dan komunikasi. Bahkan rekor kali ini sempat melebihi prestasi sejak Agustus 2014 lalu. Untuk barang-barang dengan klasifikasi berdaya tahan jangka panjang malahan tercatat melejit ke level 3.4 persen.
Meskipun sudah kembali menunjukkan peningkatan, data ini sebaiknya harus kembali dicermati untuk beberapa waktu ke depan. Seperti telah jamak terjadi, data ini masih akan mengalami revisi bulan depan. Tetapi bagi ekonom Oxford Economics USA Inc., Gregory Daco, kekhawatiran tersebut tampaknya tak banyak berpengaruh; beliau tetap pada pertimbangan positif akan arah pergerakan ekonomi di AS.
"Aktifitas perekonomian tetap berlanjut ke arah pertumbuhan tren yang semakin baik meskipun kondisi perekonomian global sedang stagnan dan nilai tukar dolar AS terhadap banyak mata uang dunia masih menguat", demikian seperti disarikan oleh Bloomberg.com.
Namun demikian, perbaikan kinerja dalam survei malam ini sebaiknya jangan dijadikan tolok ukur yang berlebihan untuk investor dalam menentukan langkah kedepan. Mengingat kecenderungan perekonomian global yang masih berjalan di tempat dan komoditas AS tidak hanya menjadi konsumsi dalam negeri saja.
Hal ini juga diingatkan oleh salah seorang CEO di industri ini, Doug Oberhelman, bahwa masih tetap saja banyak industri yang belum menguat performanya. “Perekonomian dalam negeri memang secara perlahan kelihatan bertumbuh, tapi kita perlu waspada terhadap perkembangan perekonomian dunia yang malah cenderung bergerak stagnan", demikian beliau menyampaikan kepada Bloomberg.com.
Dolar AS Terpukul Jatuh
Euro hari ini benar-benar diatas angin. Dari pasangan-pasangan utama terhadap dolar AS, hanya Euro lah yang paling perkasa. Dari awal bel pasar Asia berdering, Euro dibuka langsung dibuka menguat dari level 1.0970. Sampai dengan Big Ben di London berdentang, tanpa terkoreksi EUR/USD sudah melompat lebih dari 1 persen. Hal ini semakin terlihat mantab dengan juga menguatnya hasil survei German Ifo Business Climate yang menunjukkan hasil lebih baik dari periode sebelumnya.