EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,986.22   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

ECB Hawkish Tapi Dovish, Euro Meninggi

Penulis

ECB tidak mengubah kebijakan. Draghi mengatakan bahwa tekanan inflasi masih cukup lemah, walaupun dimungkinkan ada momentum pemulihan.

Seputarforex.com - Euro diperdagangkan di level tinggi 1.0593 per Dolar AS di sesi perdagangan Asia Jumat (10/Mar) pagi ini. EUR/USD memang sedang tampak menghimpun kenaikan 0.1 persen, tetapi dalam sepekan, mata uang tersebut masih dalam pergerakan turun 0.3 persen. Malam kemarin, Presiden ECB, Mario Draghi, mengumumkan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).

mario-draghi-ecb

Draghi mempertahankan kebijakan moneter dan rencana stimulus ECB bulan ini, sesuai dengan ekspektasi para analis menjelang rapat. Itu artinya, deposit rate berada di minus 0.4 persen, refinancing rate di 0.0 persen, dan jumlah QE sebesar 80 miliar Euro akan dilancarkan hingga bulan April.


ECB Masih Memandang Inflasi Lemah Tapi Proyeksi Dinaikkan

Draghi mengatakan bahwa tekanan inflasi masih cukup lemah walaupun siklus pemulihan mungkin mendapatkan momentum. "Risiko dalam outlook ekonomi Zona Euro memang sudah tidak menjadi masalah besar, tetapi perlu diketahui bahwa itu (risiko) condong ke arah penurunan, utamanya karena faktor-faktor global," kata Draghi dalam konferensi pers pasca rapat.

Dewan Gubernur ECB juga kembali mengulangi pernyataan mengenai rencana mereka untuk tetap memperpanjang program pembelian obligasi setidaknya hingga akhir tahun ini dan memotong jumlah pembelian obligasi menjadi 60 miliar Euro per bulan. Kebijakan ini pernah disampaikan pada rapat pada bulan Desember 2016 lalu, tetapi kepastiannya baru akan diputuskan pada rapat ECB April mendatang.

"Dewan Gubernur akan terus memantau perubahan inflasi jika dinilai tidak ada implikasi pada outlook stabilitas harga jangka menengah," kata Draghi. Tepat dua tahun setelah ECB mulai melaksanakan pembelian obligasi Zona Euro, inflasi telah berakselerasi menuju targetnya, hanya tinggal sedikit di bawah dua persen. Kondisi ini memicu peringatan dari sebagian pihak untuk mengurangi stimulus.

Draghi mencoba melunakkan dorongan untuk mengurangi stimulus tersebut dengan menyebutkan bahwa akselerasi inflasi sebagian besar dikarenakan oleh biaya energi. Selain itu, risiko-risiko politik seperti pemilu di beberapa negara juga dipandang memiliki potensi untuk menumbangkan pemulihan yang sedang terbentuk.

ECB juga menaikkan proyeksi inflasi Zona Euro tahun ini menjadi 1.7 persen dari 1.3 persen pada bulan Desember. Sedangkan outlook inflasi untuk tahun depan dinaikkan ke 1.6 persen dari 1,5 persen.

277990
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.