EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 9 jam lalu, #Saham AS

Emas Catat Penurunan Mingguan Kedua Pasca Fed Rate Hike

Penulis

Emas sedikit naik di akhir pekan setelah efek kenaikan suku bunga Fed mereda, namun berpotensi akan terus turun bila prospek FED Rate Hike ketiga di tahun 2017 semakin tinggi.

Harga Emas berupaya bangkit sepanjang sesi Perdagangan hari Jumat (16/6) setelah Investor beranggapan bahwa efek aksi sell-off pasca Fed Rate Hike telah usai. Di satu sisi, Dollar AS yang sedikit melemah juga ikut mendorong logam mulia berwarna kuning tersebut naik akhir pekan ini.

Emas Catat Penurunan Mingguan Kedua

Meski harga Emas mencatatkan kenaikan dengan diperdagangan pada level $1,255.7 per ounce pada pukul 20:12 WIB malam ini, namun berada di jalur penurunan mingguan kedua. Emas telah anjlok 3 persen lebih dari posisi $1,295.97 per ounce (6 Juni) saat Investor menanti pengumuman Rate Hike oleh Fed.

Sementara itu, harga Emas Berjangka AS mencatatkan kenaikan $1,256.2 per ounce setelah melemah tajam dalam beberapa hari terakhir, khususnya setelah Bank Sentral AS resmi melakukan Rate Hike kedua di tahun 2017 sebesar 25 basis poin pada hari Rabu kemarin.

 

Komentar Ekonom Terhadap Harga Emas

"Investor Emas ditakutkan oleh statement bernada Hawkish oleh FOMC terkait outlook di masa mendatang (Prospek Rate Hike lanjutan) sehingga memicu Investor melikuidasi posisi mereka di pasar Komoditas baik Futures maupun Bursa," ucap Analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Apalagi setelah rilis data Jobless Claims pada hari Kamis kemarin menunjukan pasar tenaga kerja terus membaik –menambah ketakukan Investor Emas untuk menahan posisi buy mereka– yang berdampak pada naiknya prospek Rate Hike Fed ke-3 tahun 2017.

Namun, Hansen menambahkan, diperlukan data fundamental AS yang kuat secara konsisten untuk memberikan arahan pada Market. Di luar itu, maka Emas berpotensi akan Sideways dengan kondisi sedikit negatif.

"Jika seandainya Fed kembali melakukan Rate Hike (ketiga) maka hal itu bisa menghambat kenaikan Emas hingga akhir tahun 2017 nanti," ucap Analis Commerzbank dalam sebuah pernyataan tertulis.

"Secara teknikal maka untuk saat ini berdasarkan Time Frame Daily, Emas berada sedikit di atas garis MA 100 pada kisaran 1,245 hingga 1,250," ucap Alex Thorndike, trader di MKS PAMP.

Logam mulia lain seperti Perak mencatatkan kenaikan 0.1 persen dan berada di level $16.73. Harga Perak telah turun 2.5 persen sepanjang pekan ini, mencatatkan penurunan terbesar dalam kurun waktu 6 pekan terakhir. Sedangkan Palladium berada di level $876.2 atau turun 0.3 persen, menjadi penurunan mingguan pertama sejak 4 pekan terakhir.

279341
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.