Emas sedikit naik dari level rendahnya pada Senin (04/05) di tengah perdagangan yang cenderung flat setelah mengalami kemerosotan tiga hari. Akan tetapi, logam mulia tersebut tak terlalu jauh dari level rendah enam minggu dengan para investor yang terus berspekulasi tentang kenaikan suku bunga AS. Harga emas spot mengalami kenaikan 0.4 persen ke posisi $1,183.08 per ons pada pukul 11 siang tadi, naik dari level rendah enam minggunya di posisi $1,170.20 yang tercapai pada hari Jumat.
Harga bulion menderita kemerosotan tajam pada pekan lalu setelah The Fed menyatakan bahwa pihaknya melihat adanya perlambatan dalam perekonomian AS, akibat adanya kendala sementara, sehingga mereka tidak menyampaikan komentar apapun mengenai kenaikan tingkat suku bunga tahun ini.
Para investor terus mengawasi data-data ekonomi AS pada pekan ini, termasuk laporan NFP yang akan dilaporkan pada Jumat besok. Data-data yang lemah akan mempengaruhi The Fed untuk menunda kenaikan tingkat usku bunga, sehingga ada kemungkinan aset non interest seperti emas akan tergenjot naik.
Emas Berjangka
Di sisi lain, emas berjangka pun ikut menjauhi level rendahnya pada awal pekan ini seiring dengan para investor yang kembali ke pasar untuk mencari valuasi yang urah dari kemerosotan harga emas belakangan ini. Di divisi Comex New York, harga emas berjangka untuk pengiriman Juni menyentuh level puncak intraday di $1,184.20 per troy ons, sebelum diperdagangkan di $1,182.50 selama sesi Eropa pagi, atau naik sekitar $8.00 atau 0.68 persen. Pada Jumat kemarin, harga emas menyentuh level $1,168.40, yang terendah sejak tanggal 19 Maret, sebelum berakhir di $1,174.50 atau menurun $7.90 atau sekitar 0.67 persen.
Menurut analisa dari Howie Lee dari Phillip Futures, emas telah membuktikan kecenderungannya untuk tetap berada pada kisara $1,200, di tengh besarnya fluktuasi. Lee pribadi cukup yakin emas, perlahan tapi pasti, akan kemabli ke level tersebut sebelum pengumuman NFP Jumat mendatang.
