Harga emas jatuh tadi malam, sebagai kombinasi dari kuatnya Dolar dan harga minyak yang lemah. Membawa logam mulia ini menuju jalur penurunan harga tahunan ketiga.
Bullion telah kehilangan 10 persen dari nilai jualnya selama tahun ini, sebagian besar dipengaruhi kekhawatiran pada semakin tingginya tingkat suku bunga AS. Saat berita ini ditulis, spot emas hanya mendatar di kisaran USD 1,061.55, demikian halnya di bursa Comex pada 1,060.50 Dolar AS per troy ons. Semalam tadi, spot emas turun 0.8 persen mencapai 1,060.26 Dolar AS per troy ons, sementara emas berjangka pengiriman Februari anjlok USD 8.20 menjadi hanya USD 1,059.80.
Analis mengatakan hanya ada sedikit data ekonomi yang mampu menggerakkan pasar pada pekan ini, sehingga para trader bullion akan mengandalkan isyarat dari pasar minyak dan mata uang. Dalam periode waktu tahunan, Dolar AS bergerak menguat 10 persen. Bulan ini, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga AS dan mengindikasikan bahwa mereka akan melakukan peningkatan bertahap pada tahun 2016. Kondisi tersebut menyebabkan proyeksi harga emas tahun depan belum terlihat bullish.
Emas biasanya mengikuti pergerakan harga minyak karena sering dianggap sebagai nilai lindung terhadap inflasi yang disebabkan minyak. Minyak Brent telah mendekati level terendah 11 tahun terpengaruh Menteri Perminyakan Saudi Arabia yang menegaskan bahwa Kerajaan Saudi tak punya rencana untuk menurunkan skala produksinya.
