EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,002.15   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 14 jam lalu, #Saham AS

Emas Meradang, Terpukul Oleh Saham Dan Kuatnya Dolar

Penulis

Selasa (22/09) ini, pergerakan harga emas mendatar mempertahankan penyusutan harga semalam tadi karena investor cenderung beralih pada saham dan Dolar AS. Melemahkan daya tarik logam mulia ini sebagai pelindung nilai.

Selasa (22/09) ini, pergerakan harga emas mendatar walaupun berada hanya sedikit di bawah titik tertinggi tiga minggunya. Mempertahankan penyusutan harga semalam tadi karena investor cenderung beralih pada saham dan Dolar AS, melemahkan daya tarik logam mulia ini sebagai pelindung nilai. Wall Street dan saham-saham Eropa mengalami rebound lebih dari satu persen bersamaan dengan menguatnya Dolar AS dan pasar minyak dunia, kejadian tersebut menunjukkan para investor sedang condong kepada aset-aset berisiko.

Emas

Emas bergerak lesu pada 1,133.35 Dolar AS per troy ons setelah kemarin mengalami pengurangan nilai sebesar 0.5 persen. Seminggu yang lalu, bullion mencapai level tertingginya tiga pekan terakhir pada USD 1,141.50. Pencapaian tersebut terjadi setelah Bank Sentral AS mengumumkan bahwa tetap mempertahankan suku bunganya mendekati nol Jumat (18/09) lalu. Hal ini menguntungkan emas karena semakin tingginya suku bunga akan mereduksi permintaan akan investasi non-bunga.

Namun demikian, investor bullion terus resah terhadap penentuan waktu kenaikan suku bunga AS. Pernyataan dari pejabat the Fed semakin mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga bisa saja terjadi pada tahun ini. Dini hari tadi, Presiden the Fed Atlanta Dennis Lockhart menyatakan bahwa keputusan pekan lalu (mengenai suku bunga) sebagian besar merupakan percobaan "manajemen resiko" untuk memastikan gejolak pasar tidak akan menjadi hambatan bagi perekonomian Amerika Serikat. Dia juga masih berharap the Fed akan meningkatkan suku bunga pada tahun ini.

Kini para pelaku pasar tinggal menunggu pendapat dari Pimpinan the Fed Janet Yellen, yang dijadwalkan akan memberikan pidatonya pada hari Kamis nanti. Yellen sedang menghadapi munculnya tekanan dari rekan-rekannya dan investor global untuk memperjelas kemana arah bank sentral terbesar di dunia tersebut dan bagaimana keputusannya.

247330
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.