EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,157.23   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 3 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 3 jam lalu, #Saham AS

Euro Dan Sterling Menguat Terbatas, Waspadai Isu Brexit Dan Anggaran Italia

Penulis

Baik Euro maupun Sterling saat ini sangat sensitif terhadap isu geopolitik seperti anggaran italia dan proses Brexit, yang memicu kekhawatiran baru di kalangan Investor.

Penguatan mata uang Euro dan Sterling terancam tak bertahan lama di sesi Asia hari Senin ini (22/10), karena investor tengah menunggu perkembangan terkait anggaran Italia yang sebelumnya menuai kritik keras dari Uni Eropa. Di samping itu, isu Brexit berpotensi ikut membebani Sterling di awal pekan.

Meski sedikit rebound pada perdagangan hari Jumat pekan lalu (19/10), Euro berpotensi turun menyentuh Low terbaru pada minggu ini, jika tidak ada perkembangan positif mengenai anggaran Italia. Saat berita ini ditulis, AUD/USD berada di level 1.1513, berusaha menjauhi Low 1.1433 yang terbentuk akhir pekan lalu.

EUR/USD - 22 Oktober 2018

Kondisi serupa juga dialami Sterling, yang saat ini berada di kisaran 1.3072 terhadap Dolar AS. Sama seperti Euro, Pound tampak berupaya menguat dari pelemahan akhir pekan lalu. Namun sebelum harga benar-benar tertutup di atas level pembukaan Kamis (18/10) di 1.3102, maka kenaikan GBP/USD di pagi ini masih terancam ditekan oleh para seller.

 

Penolakan May Terhadap Proposal Uni Eropa

Proses Brexit yang menemui jalan buntu setelah pada pertemuan pekan lalu, PM Theresa May keberatan dengan proposal yang diajukan Uni Eropa terkait batas darat di Irlandia Utara. Sejatinya, progres "perceraian" Inggris dan Uni Eropa sudah mencapai 95 persen. Namun, perjanjian dan segala ketentuan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa tidak dapat ditandatangani sampai kedua belah pihak sepakat dengan solusi perbatasan Inggris-Irlandia.

Menteri Brexit Inggris, Dominic Raab, mengatakan bahwa pihaknya berpikiran terbuka mengenai rencana perpanjangan masa transisi Brexit, jika Uni Eropa bersikeras menawarkan proposal yang sudah ditolak pada pertemuan minggu lalu.

Deadlock antara Inggris dan Uni Eropa pada pekan lalu menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan Investor. Hal ini tentu memicu munculnya ketidakpastian dan melemahkan mata uang Sterling serta Euro. Di sisi lain, fundamental Negeri Paman Sam yang kokoh semakin memberatkan posisi kedua mata uang tersebut.

285823
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.