EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,796.61   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 11 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

Euro Turun Drastis Setelah Kebijakan Moneter ECB Juli 2018

Penulis

ECB yang tak mengubah kebijakan moneter, diiringi dengan pernyataan dovish Draghi, membuat Euro turun drastis terhadap Dolar dan Pound.

Seputarforex.com - Euro turun drastis menghapus level tinggi yang telah dikumpulkannya kemarin terhadap Dolar AS. Sesuai ekspektasi sebelumnya, European Central Bank (ECB) tak mengubah kebijakan moneter pada hari Kamis (26/Juli) ini. Selain itu, dovish-nya pidato Mario Draghi menambah lemah mata uang single currency tersebut.

 

draghi

 

Draghi Dovish Meski Akui Penguatan Outlook Zona Euro

Setelah pengumuman kebijakan moneter ECB bulan ini dirilis, Mario Draghi menyampaikan pidatonya. Presiden ECB tersebut optimis terhadap Outlook pertumbuhan dan inflasi Zona Euro. Ia meyakini bahwa bank sentral akan mencapai target inflasi 2% dan akan mengakhiri program pelonggaran kuantitatif (QE) sesuai rencana, yakni akhir tahun 2018.

Namun, ECB tetap harus bergerak perlahan dalam melakukan penarikan stimulus, demi menghindari kekacauan dalan pasar finansial. Langkah ECB juga memperhatikan risiko dari konflik perdagangan global.

Meski lega dengan hasil diskusi terbaru antara Presiden AS dengan Presiden Komisi Eropa, Draghi mengatakan bahwa ancaman ketidakpastian sehubungan dengan proteksionisme (AS) perlu diwaspadai. Oleh karena itu, stimulus kebijakan moneter masih dibutuhkan.

Lambatnya tindakan penarikan stimulus moneter oleh ECB tersebut membuat divergensi kebijakan moneter antara ECB dengan The Fed kian lebar; The Fed sudah hampir pasti akan kembali menaikkan suku bunga. Akibatnya, Euro melemah terhadap Dolar AS.


"Sejak bank sentral (ECB) mengumumkan akan mengakhiri pembelian aset baru pada bulan Desember depan dan tetap mempertahankan suku bunga sampai dengan musim panas 2019, rapat kebijakan bulan ini menjadi sedikit kurang penting," kata Jennifer McKeown, analis Capital Economics.


Menurut McKeown, gencatan senjata yang disepakati oleh Trump dan Juncker kemarin masih diragukan apakah benar akan mengurangi ancaman yang dibawa oleh tarif impor. Persoalan perang dagang ini menjadi sorotan ECB bulan lalu.

 

Euro Jatuh, Hapus Kenaikan Kemarin

Saat berita ini ditulis, EUR/USD sedikit terkoreksi ke 1.1660 setelah jatuh ke 1.1658, level rendah yang terbentuk setelah pengumuman hasil diskusi Trump dan Juncker. Terhadap Poundsterling, Euro juga jatuh sebanyak 0.23%, dengan EUR/GBP yang turun ke posisi 0.8866 dari sebelumnya 0.8885.

 

eu

284626
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.