EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,161.14   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 43 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 43 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 50 menit lalu, #Saham AS

EUR/USD Berpotensi Dibebani Risiko Perlambatan Zona Euro

Penulis

Dalam pidato Presiden ECB kemarin malam, hilangnya momentum pertumbuhan Zona Euro menjadi salah satu topik yang dibahas. Hal ini pun dikhawatirkan bisa membebani EUR/USD.

Mata uang Euro menghadapi rintangan yang cukup berat dalam beberapa waktu ke depan. Masalah tersebut timbul dari pertumbuhan Zona Euro sendiri, yang disinyalkan telah mengalami perlambatan oleh Presiden ECB, Mario Draghi, dalam sambutan pidatonya tadi malam (26/11). Meski melontarkan pernyataan yang cenderung bernada dovish, ECB menganggap bahwa situasi perlambatan ekonomi kawasan yang terjadi saat ini masih dalam taraf normal, sehingga bank sentral tetap berencana untuk menghentikan program stimulus secepatnya.

EUR/USD Selip Pasca Pidato Draghi

EUR/USD langsung melemah sebesar 0.35 persen pasca pidato Draghi tadi malam. Meskipun demikian, pair tersebut sudah menguat tipis di awal sesi perdagangan hari ini.

Untuk diketahui, pernyataan Mario Draghi yang mengindikasikan perlambatan di Zona Euro, muncul setelah rilis data sentimen Bisnis Jerman yang memburuk di bulan November. Hal ini tentu semakin menambah kekhawatiran pasar terhadap prospek kondisi Zona Euro ke depan.

"Data sentimen bisnis Jerman yang lebih lemah dari perkiraan, di samping pengakuan Draghi tentang pelemahan pertumbuhan kawasan Euro baru-baru ini, membuat investor gelisah dan mengantarkan mata uang Euro melemah terhadap Dolar AS," kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index.

 

Fokus Pasar Beralih Menuju Pidato Fed Powell

Selanjutnya, fokus pasar tertuju pada ketua Fed, Jerome Powell yang dijadwalkan akan berpidato pada hari Rabu besok. Selain itu, akan ada juga rilis notulen FOMC dari pertemuan yang diadakan pada mengumumkan hasil notulen pertemuan Fed 7-8 November silam.

Dari event-event tersebut, pasar ingin mencari petunjuk lebih jauh terkait prospek kenaikan suku bunga The Fed bulan Desember. Hal ini terutama karena tengah terjadi perlambatan ekonomi global, dan rilis data ekonomi AS baru-baru ini yang belum sepenuhnya kokoh, terutama pada sektor perumahan.

"Sepertinya ada tanda-tanda tentatif dari Fed bahwa mereka mulai berhati-hati. Saya pikir Fed akan cenderung mengambil langkah untuk pengetatan moneter lebih lambat di bulan-bulan mendatang,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions.

286344
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.