EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,163.27   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 4 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD Sedikit Melandai Di Sesi Eropa, Pasar Lengang

Penulis

EUR/USD diperdagangkan di angka 1.0753, menurun sedikit dari level 1.0777. Meski demikian, secara umum Euro masih berada di level tinggi.

Seputarforex.com - Euro masih berada di level tinggi terhadap Dolar AS, meskipun sedikit melandai di sesi perdagangan Eropa Senin (20/Mar) sore ini. Kenaikan suku bunga AS minggu lalu, yang tidak diiringi dengan adanya perkiraan akselerasi kebijakan moneter membuat pasar yang berekspektasi hawkish kecewa.

euro-dolar

EUR/USD diperdagangkan di angka 1.0753, menurun sedikit dari level 1.0777. Meski demikian, secara umum Euro masih berada di level tinggi. Citi, salah satu bank investasi multinasional, menyatakan bahwa pihaknya mengabaikan kemungkinan Euro jatuh ke level paritas versus Dolar. Citi sudah menaikkan prediksinya ke level tinggi 12 bulan ke angka 1.04 dari perkiraan sebelumnya di atas 0.98.

 

Menunggu Donald Trump

Rapat G-20 telah digelar di Jerman. Hasilnya pun tak signifikan. Rapat negara-negara tersebut menyebut adanya kemungkinan intervensi mata uang, tetapi hanya bisa berjanji untuk menghindari proteksi perdagangan. Hal ini karena mereka tidak bisa mendapatkan solusi kongkrit sebelum Presiden AS, Donald Trump, menjabarkan kebijakannya.

Adapula analisis dari Deutsche, Alan Ruskin, memperkirakan akan adanya jeda dua bulan sebelum sinyal Fed Hike berikutnya. Dalam jeda tersebut, atmosfer ekonomi AS masih mungkin membentuk risiko baru. Sedangkan, di Zona Euro, ECB dapat kemabli menumbuhkan kemungkinan kenaikan rate deposit yang saat ini masih di level minus, sebelum mengakhiri program QE-nya. Isu-isu terkait dua hal tersebut cukup untuk mengecilkan perolehan Dolar AS terhadap Euro, kata Ruskin. Sebaliknya, Euro bisa naik hingga 1.1000 dalam beberapa bulan ke depan.

278138
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.