Dolar AS jatuh ke level rendah dua minggu terhadap Euro akibat para investor yang kembali mengendurkan pertaruhan mereka tentang waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga The Fed. Euro juga mendekati level terkuatnya dalam tiga minggu terhadap Poundsterling sebelum Presiden ECB Mario Draghi, menyampaikan pidatonya di Washington. Selain itu, sore nanti BOE juga akan mengumumkan kebijakan moneternya.
EUR/USD anjlok 0.1 persen ke $1.2743 pada pukul 06:45 pagi waktu London setelah terdepresiasi hingga $1.2760, level terendah sejak tanggal 26 September. Sedangkan terhadap Yen, Euro sedikit berubah mencapai 137.56 Yen.
Jerman Di Ambang Resesi
Euro berada di bawah tekanan setelah data pada hari Selasa lalu menunjukkan kemerosotan yang drastis dalam pesanan pabrikan Jerman pada bulan Agustus, sehingga menambah keprihatinan akan risiko resesi yang makin mengancam negara ekonomi terbesar di Zona Euro tersebut. Lemahnya data tersebut menambah ekspektasi bahwa ECB akan mengimplementasikan stimulus baru untuk membantu menopang pertumbuhan.
Notulensi FOMC
Di sisi lain, dalam notulensi FOMC yang dirilis dini hari tadi, tercatat bahwa para peserta menyatakan adanya kemungkinan bahwa ekspansi ekonomi akan lebih lambat daripada ekspektasi apabila pertumbuhan ekonomi global lebih lemah daripada antisipasi.
Para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS tersebut mengkhawatirkan risiko yang akan dihadapi oleh ekspansi ekonomi AS jika pertumbuhan global melambat dan penguatan Dolar AS terus berlangsung. Untuk itulah, suku bunga di kisaran nol seperti saat ini akan dipertahankan untuk beberapa waktu lagi.