EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.650   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,373.40/oz   |   Silver 28.39/oz   |   Wall Street 37,809.71   |   Nasdaq 15,859.82   |   IDX 7,164.81   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   AUD/JPY jatuh mendekati level 99.00 di tengah kehati-hatian pasar, menunggu reaksi Israel terhadap serangan Iran, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut data MCX, harga emas berpotensi naik hari ini, 6 jam lalu, #Emas Teknikal   |   EUR/USD tidak menunjukkan tanda-tanda pergerkan meski dalam kondisi Oversold, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD bertahan di atas level psikologis 1.0600 di tengah sentimen bearish, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 12 jam lalu, #Saham AS

Exit Poll Pemilu Inggris Dirilis, Pound Capai Rekor Tertinggi 2 Tahun

Penulis

Kemenangan partai Konservatif dalam pemilu Inggris disambut hangat oleh pelaku pasar, sehingga Pound menguat terhadap semua mata uang mayor lain.

Pound meroket hingga hampir 2.5 persen ke level tertinggi sejak Mei 2018 pada kisaran 1.3515 dalam perdagangan hari ini (13/Desember), setelah hasil pemilu awal menunjukkan bahwa partai Konservatif bakal memenangkan kursi mayoritas di parlemen Inggris. Boris Johnson dipastikan mampu mempertahankan kursi Perdana Menteri Inggris dan mengeksekusi brexit sesuai rencana.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Exit Poll menunjukkan bahwa partai Konservatif akan memenangkan 368 kursi dalam parlemen Inggris, sedangkan partai Labour bakal memperoleh 191 kursi saja, disusul oleh SNP 55 kursi dan Liberal Demokrat 13 kursi. Apabila benar demikian, maka partai Konservatif akan memperoleh mayoritas +86, jauh lebih tinggi ketimbang proyeksi MRP YouGov terakhir. Sebaliknya, partai Labour kehilangan 71 kursi yang dikuasainya saat ini dan mencetak kekalahan paling parah sejak tahun 1924.

Hasil pemilu semacam itu memberikan jumlah suara yang memadai bagi PM Boris Johnson untuk mengesahkan kesepakatan brexit dan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa sesuai deadline 31 Januari 2020. Tak pelak, Poundsterling melesat kuat terhadap semua mata uang mayor. Selain unggul versus Greenback, Pound juga sukses melumpuhkan Euro di rekor terendah sejak Juli 2016. Indeks FTSE 100 Futures pun melonjak drastis.

Viraj Patel, seorang pakar strategi dari Arkera, mengatakan, "Pound bisa bergerak ke area 1.35-1.36 berdasarkan konfirmasi malam ini. Satu hal yang diinginkan oleh harga aset-aset Inggris sejak tahun 2016 adalah pemerintah Inggris yang berfungsi stabil. Mayoritas 86 kursi (yang diperoleh) partai Konservatif akan menyediakannya. Ekspektasi tinggi untuk kemajuan brexit dalam waktu cepat."

Meski demikian, sejumlah analis lain memeringkatkan trader berhati-hati karena ada kemungkinan Pound akan mencapai "puncak"-nya dalam jangka pendek, karena hasil pemilu ini selaras dengan ekspektasi pasar sejak jauh-jauh hari.

Phil McHugh dari Currencies Direct memaparkan, "Pound telah reli tajam lebih dari 2 persen karena fakta bahwa kita menyaksikan mayoritas Konservatif unggul di Exit Poll. Kekuatan hasil pemilu ini telah memberikan keyakinan kepada trader untuk membeli. Jika hasilnya dikonfirmasi, kami memperkirakan kenaikan tambahan minor sedikit, karena mayoritas yang solid akan memuluskan proses legislasi lanjutan bagi pemerintahan partai Konservatif. Namun, kebanyakan sisi atas tampaknya sekarang sudah diperhitungkan dalam Pound, dan dalam jangka panjang kemungkinan akan ada ganjalan untuk memfinalisasi brexit pada akhir tahun 2020."

291297
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.