Seputarforex.com - Federal Reserve AS memutuskan untuk tidak menaikkan tingkat suku bunganya pada bulan Mei ini. Hasil rapat FOMC yang diumumkan pada Kamis (04/Mei) dini hari tadi menunjukkan bahwa saat ini, mereka lebih memperhatikan laju pertumbuhan ekonomi AS.
Kebijakan suku bunga The Fed ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Para pembuat kebijakan yang tergabung dalam komite FOMC, sepakat untuk mempertahankan benchmark suku bunga di kisaran 0.75 persen - 1 persen.
Dalam pernyataan kebijakan FOMC, dituliskan pula bahwa para pejabat bank sentral tersebut cukup khawatir dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya 0.7 persen di kuartal pertama. Ini merupakan indikasi bahwa The Fed menilai, aktivitas ekonomi melambat sementara belanja masyarakat hanya naik dengan laju yang sedang.
Untuk inflasi, The Fed menilai bahwa dilihat dari kurun 12 bulan, target 2 persen sudah didekati. Namun, untuk inflasi yang tidak memasukkan volatilitas harga makanan dan harga energi (core inflation) tercatat bahwa lajunya masih agak di bawah target. Core inflation AS dalam kuartal pertama lalu memang sempat menyentuh 2 persen meski inflasi headline sedikit merosot.
Kendati demikian, The Fed yakin bahwa kelemahan ini tak akan berlangsung lama. Tidak ada indikasi yang akan menghentikan kenaikan suku bunga seperti yang sudah direncanakan.
Fed Hike Selanjutnya Pada Bulan Juni?
Menurut Kathy Lien, dalam analisa yang ditulisnya di laman BK Asset Management, setelah FOMC tersebut, Fed Fund Futures memasang kemungkinan 93 persen untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni depan. Ia mengaku cukup terkejut dengan persentase probabilitas tersebut, karena The Fed tidak bisa dibilang terlalu hawkish dalam pernyataan FOMC bulan ini.
Pernyataan sedikit berbeda datang dari Craig Bishop dari RBC Wealth Management yang diwawancarai oleh CNBC. "Isyaratnya (yang diberikan oleh The Fed) merupakan pengakuan atas terjadinya perlambatan dan pelemahan, tetapi mereka juga mengirimkan pesan bahwa kondisi itu belum cukup untuk mengubah rencana (kenaikan suku bunga) mereka," kata Bishop. "Juni kemungkinan akan menjadi bulan untuk kenaikan berikutnya."