GBP/USD mulai meninggalkan posisi terendahnya dalam 18 bulan terakhir, setelah serentetan data produksi manufaktur dan neraca perdagangan Inggris tercatat membaik. Meskipun produksi industri mengalami kemerosotan, angin segar dari kedua laporan lainnya telah membantu Poundsterling untuk keluar dari tekanan USD.
GBP/USD diperdagangkan di 1.5150, sebelum akhirnya terkonsolidasi di 1.5134. Setelah ambles ke level terendah 18 bulan, nilai pair ini kembali menguat sebanyak 0.30% pasca rilis data Jumat (9/1) sore ini. Investing memperkirakan support GBP/USD di 1.5032, dengan level resistan di 1.5274.
Laporan Produksi Tampil Beragam
Data penting dari produksi manufaktur bulanan berhasil menanjak ke level 0.7%, yang juga sekaligus berhasil mengungguli ekspektasi kenaikan di 0.3%. Sebelumnya, laporan produksi manufaktur Inggris masih bergelut di kisaran negatif -0.7%. Akan tetapi, laporan dari sektor industri tidak menunjukkan pencapaian yang senada dengan sektor manufaktur. Produksi industri Inggris hanya mampu meningkat di level -0.1%, atau lebih buruk dari prediksi peningkatan di 0.2%. Data produksi industri di bulan sebelumnya hanya mencapai -0.3%.
Defisit Neraca Perdagangan Inggris Berkurang Lebih Baik Dari Ekspektasi
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan Inggris berhasil menyempit di angka yang lebih baik dari perkiraan analis. Setelah sempat mencapai -9.84 milyar, angka defisit ini berhasil menyempit di poin -8.85 milyar, atau lebih baik dari perkiraan penurunan di -9.40 milyar. Hal ini juga dibarengi dengan berkurangnya defisit dari neraca perdagangan Non-EU, yang berhasil menyempit di angka -2.65 milyar dari perolehan sebelumnya di -3.51 milyar.
Positifnya data produksi manufaktur dan neraca perdagangan Inggris dinilai mampu mengimbangi lemahnya perolehan dari sektor industri, yang muncul sehari setelah BOE memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga saat ini. Di lain pihak, USD semakin berkibar setelah data klaim pengangguran tercatat surut di kisaran yang sedikit lebih baik dari ekspektasi.
