Seputarforex.com - Bank of England (BoE) mendesak Uni Eropa untuk segera memberikan perlindungan terhadap lebih banyak lembaga keuangan dari risiko Brexit "yang sudah di ujung tanduk". Bank sentral Inggris tersebut bahkan mengatakan bahwa tindakan nyata Uni Eropa sudah sangat dibutuhkan.
Tak sampai enam bulan dari sekarang, Inggris akan hengkang dari keanggotaan Uni Eropa secara resmi. Hal ini menciptakan potensi hambatan baru bagi perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnis di Selat Inggris. BoE mengungkapkan seruan ini dalam sebuah peringatan keras. Selain itu, disebutkan pula bahwa ada risiko bagi aktivitas asuransi, derivatif, dan transfer data.
"Sudah banyak progres yang dilakukan oleh Inggris untuk menanggulangi risiko-risiko, tetapi progres dari Uni Eropa justru sebaliknya, sangat terbatas," kata Financial Policy Committee (FPC) BoE.
Pernyataan di atas dipublikasikan pada hari Selasa (09/Okt) malam ini, setelah rapat yang digelar pada tanggal 03 Oktober. "Dengan terbatasnya sisa waktu, tak mungkin bagi perusahaan-perusahaan itu untuk secara penuh melakukan mitigasi risiko finansial antar negara sendiri. Sehingga, kebutuhan terhadap penyempurnaan mitigasi dari otoritas (UE) saat ini sudah mendesak," lanjut BoE.
Pidato Ben Broadbent
Terlepas dari rilis peringatan BoE tersebut, Deputi Gubernur BoE, Ben Broadbent, tengah menghadiri acara Economic Affairs Committee. Di sana, ia menyampaikan soal pentingnya data pengukur inflasi. Broadbent mengatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) lebih superior daripada Retail Price Index (RPI) dalam perekonomian Inggris.
GBP/USD Naik Dan Masih Bisa Menguat Lagi
Kedua berita tersebut memberikan kekuatan bagi Poundsterling malam ini. GBP/USD naik pesat ke angka 1.3135, dari sebelumnya di 1.3051.
Lembaga manajemen keuangan PIMCO menyebutkan bahwa Pound masih bisa menguat 5 hingga 10 persen lagi dari posisinya kemarin (8/Okt). Pasalnya, Inggris dan Uni Eropa akan sama-sama bekerja keras untuk mencapai kesepakatan, demi menghindari dampak Brexit yang tak diinginkan.