EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,169.65   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP/USD Terpuruk Pasca Rilis Data Retail Inggris

Penulis

Penjualan ritel di Inggris naik meski tidak sesuai harapan di bulan Juli. Hasil data yang menurun pada hari ini, Kamis (21/8) memadamkan optimisme pemulihan kondisi perekonomian Inggris. Hal ini menyebabkan turunnya nilai GBP terhadap USD.

Penjualan retail di Inggris naik meski tidak sesuai harapan di bulan Juli. Hasil data yang menurun pada hari ini, Kamis (21/8) memadamkan optimisme pemulihan kondisi perekonomian Inggris. Dalam laporan tersebut, ONS (Badan Statistik Nasional Inggris) menyebutkan jika penjualan retail Inggris naik 0.1% dari bulan lalu karena faktor perubahan musim. Angka ini berada di bawah ekspektasi yang mengharapkan kenaikan hingga 0.4%, padahal sebelumnya penjualan retail naik 2% di bulan Juni.

Poundsterling
Sementara itu, angka penjualan retail tahunan juga naik 2.6% di bulan Juli, atau berada lebih rendah dari perkiraan 3%. Ekspektasi ini pun muncul dari peningkatan data retail 3.4% Juni lalu. Penjualan retail inti juga meningkat 0.5% dari bulan lalu, lebih tinggi dari prediksi kenaikan 0.4% setelah turun di angka 0.1% pada bulan sebelumnya.

GBP/USD Kian Anjlok

Akibat hasil data tersebut, kondisi GBP semakin terpuruk, dengan penurunan nilai GBP/USD hingga 0.14%. Pair GBP/USD yang sebelumnya diperdagangkan pada 1.6587 merosot hingga 1.6572 setelah data retail dirilis. Di awal sesi Eropa, GBP/USD dibuka pada 1.6564, atau merupakan angka terendah sejak 4 April, dan terkonsolidasi di 1.6578. Support GBP diperkirakan oleh analis dari Investing.com akan berada pada 1.6556 dan ressistance di 1.6679, atau perolehan tertinggi pada Rabu kemarin.

Hasil FOMC Perkuat USD

Pelemahan GBP turut diperparah oleh menguatnya USD. Hasil rapat FOMC menunjukkan adanya sinyal positif pada penguatan pasar tenaga kerja secara berkelanjutan, sehingga dapat mendukung kebijakan moneter ketat agar dilaksanakan lebih cepat dari antisipasi. Namun demikian, sebagian anggota The Fed yang lain masih menginginkan bukti pemulihan ekonomi yang lebih kuat untuk menaikkan suku bunga. Terkait hal tersebut, sinyal kebijakan moneter selanjutnya akan dilihat dari pidato Janet Yellen di Jackson Hole Jumat besok.

194958
Penulis

Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya yang sekarang menjadi pengisi konten artikel di seputarforex.com. Aktif menulis tentang informasi umum mengenai forex, juga terinspirasi untuk mengulas profil dan kisah sukses trader wanita.