Perekonomian AS tumbuh lebih lambat dibandingkan ekspektasi sebelumnya. Meski rilis data Advance GDP periode April – Juni 2017 yang dipublikasikan oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat (28/7) tumbuh meyakinkan, tetapi angka GDP Final kuartal pertama justru direvisi turun.
Ekonomi AS tumbuh 2.6 persen berdasarkan rilis Advance GDP kuartal kedua 2017 malam ini, melewati estimasi ekonom sebelumnya yang memprediksi akan tumbuh 2.5 persen. Kokohnya pertumbuhan ekonomi AS didorong oleh pengeluaran konsumen yang terus meningkat serta adanya ekspansi pada sektor bisnis yang menyebabkan belanja peralatan ikut terkerek naik.
Belanja Konsumen "Masih" Jadi Penyelamat GDP
Pengeluaran Konsumen yang memberi kontribusi dua pertiga dari total GDP Negeri Paman Sam, tercatat menjadi salah satu faktor utama penyebab apiknya rilis data Advance GDP kuartal kedua malam ini. Consumer Spending tercatat tumbuh sebesar 2.8 persen, terus meningkat bila dibandingkan periode kuartal pertama 2017 dengan kecepatan pertumbuhan 1.9 persen.
Meski terus membaik secara kuartal, namun terselip kekhawatiran di kalangan Investor akan terjadinya perlambatan Consumer Spending kuartal ketiga mendatang. Pasalnya, kondisi pasar tenaga kerja AS berada dekat “Full Employment”, tapi pertumbuhan upah pekerja masih tergolong lamban.
Sementara itu, laporan GDP AS malam ini juga memuat laporan bahwa pertumbuhan untuk kuartal pertama 2017 direvisi turun dari 1.4 persen menjadi 1.2 persen, sekaligus mencatat performa kuartal pertama terburuk dalam kurun waktu setahun terakhir.