USD/JPY menguat signifikan dan berada di dekat level tertinggi 10 pekan pada sesi Asia hari Jumat (1/3), dipicu oleh rilis positif GDP AS kuartal IV-2018 yang tumbuh melampaui ekspektasi. Saat ini, Greenback berada di jalur penguatan hari ketiga secara beruntun, sekaligus menuju penguatan mingguan untuk pekan keempat sejak awal Februari.
Pair USD/JPY saat ini diperdagangkan pada kisaran 111.64, menguat 0.23 persen dari harga Open harian, sekaligus mengantarkan Dolar ke level tertinggi sejak 22 Desember 2018 terhadap mata uang Yen.
Selain versus Yen, dominasi USD terhadap mata uang mayor lain cukup terasa dalam 3 hari terakhir. Hal ini terlihat pada pergerakan Indeks DXY yang sekarang berada di level 96.26, menguat 0.06 persen dari harga pembukaan harian. Indeks ini juga rebound 0.42 persen dari level terendah 4 pekan.
Penguatan Greenback juga terlihat pada pair GBP/USD. Dolar AS berusaha menghapus kerugian yang diderita versus Sterling, yang selama beberapa hari terakhir menguat karena disokong optimisme Brexit. Sementara itu, pair AUD/USD melemah sejak kemarin, dan kembali turun pada sesi trading hari ini, merespon rilis laporan PMI Manufaktur China.
Laporan GDP AS Di Atas Ekspektasi
Data GDP AS kuartal IV yang dirilis oleh Departemen Statistik tadi malam menunjukkan ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh 2.6 persen selama periode Oktober-Desember 2018. Meski lebih rendah dari angka periode sebelumnya yang 3.4 persen pada pembacaan sebelumnya, angka GDP kali ini lebih baik dari ekspektasi ekonom yang memprediksi perlambatan ke 2.2 persen.
"Dolar AS menguat cukup signifikan versus mata uang mayor lain karena imbal hasil Treasury naik dengan menyakinkan setelah kuatnya rilis data GDP. Respon yang kuat terhadap GDP menunjukkan pelaku pasar lebih fokus pada fundamental dibandingkan faktor geopolitik," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi senior Forex IG Securities di Tokyo.