Seputarforex.com - Rilis data Gross Domestic Product (GDP) Inggris Kuartal IV/2016 pada Kamis sore ini (26/1) menunjukkan pencapaian mengungguli estimasi. Posisi GBP/USD pun terus terkatrol hingga kini mencapai 1.2632, level tertingginya sejak pertengahan Desember; sementara EUR/GBP terperosok hingga 0.8486, terendah dalam tiga pekan.
Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan bahwa GDP Kuartal IV/2016 preliminer naik 0.6% QoQ, sama dengan laju pertumbuhan periode sebelumnya, tetapi di atas forecast 0.5%. Demikian pula dalam basis tahunan, GDP meningkat 2.2%; masih sama dengan kuartal tiga, tetapi lebih tinggi dari forecast 2.1%.
Industri Jasa dan Konstruksi masih menjadi penggerak utama perekonomian Inggris, sementara industri produksi nyaris tak menunjukkan pertumbuhan sama sekali. Kontraksi di sektor pertambangan dan migas mengimbangi rebound yang dialami sektor manufaktur dan aneka industri.
Seusai rilis laporan tersebut, Menteri Keuangan Inggris Phillip Hammond mengatakan, "Setiap sektor mayor dalam perekonomian bertumbuh tahun lalu, yang mana ini menjadi bukti lebih lanjut mengenai kekuatan fundamental dan ketangguhan ekonomi Inggris. Boleh jadi ada ketidakpastian ke depan seiring kita berupaya menyesuaikan diri dalam sebuah hubungan baru dengan Eropa, tetapi kita siap untuk mengejar peluang guna menciptakan perekonomian kompetitif yang berfungsi baik bagi semua pihak."
Ke depan, investor masih akan memantau perkembangan seputar proses Brexit. Namun, kesediaan PM Inggris Theresa May untuk berbagi rencananya dengan Parlemen agaknya menenangkan kegalauan pasar. Di sisi lain, ketidakpastian di Amerika Serikat terus meningkat sehubungan dengan langkah-langkah agresif yang diambil oleh Presiden AS Donald Trump.