EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,149.97   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

GDP Jepang Lampaui Ekspektasi, Outlook Ekonomi Masih Buruk

Penulis

GDP Jepang mencatat pertumbuhan melebihi ekspektasi pada kuartal IV/2018, tetapi komponen ekonomi vital masih lesu.

Laporan Gross Domestic Product (GDP) yang dirilis Jepang pada sesi Asia hari ini (8/Maret), menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang melebihi ekspektasi pada kuartal IV/2018. Meski demikian, para ekonom menilai kalau outlook ekonomi negeri Sakura masih cukup suram, lantaran lemahnya konsumsi masyarakat dan ancaman lain yang membayangi industri otomotif setempat.

Kantor Kabinet Jepang melaporkan bahwa Annualized GDP melaju 1.9 persen (Year-on-Year) pada kuartal IV/2018. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan ekspektasi yang dipatok pada 1.7 persen, maupun "bencana" pertumbuhan di bawah nol pada periode sebelumnya. Dalam basis kuartalan, GDP Jepang juga mengalami peningkatan 0.5 persen versus estimasi awal 0.4 persen (Quarter-over-Quarter).

GDP Jepang 2018

Tingginya laju pertumbuhan GDP disebabkan oleh peningkatan investasi bisnis (Capital Expenditure/CAPEX) selama kuartal terakhir tahun lalu. Namun, laporan CAPEX minggu lalu menunjukkan bahwa pertumbuhan investasi bisnis di sektor non-manufaktur amat kecil. Laporan ekspor dan output pabrikan yang dirilis baru-baru ini juga masih lesu. Oleh karenanya, data GDP Jepang kali ini tak mampu membuat para ekonom mengubah outlook ekonomi negeri tersebut. Bahkan, prospek resesi masih membayangi Jepang.

Yuki Masujima, ekonom Bloomberg, mengungkapkan, "Sebagian dari revisi (GDP) yang lebih tinggi ini adalah karena perubahan estimasi inventori, tetapi konsumsi swasta bertumbuh lebih lambat dibandingkan perkiraan awal. Jika disandingkan, dan dalam konteks pelemahan pertumbuhan global serta masih tersisanya ancaman proteksionisme AS terhadap industri otomotif Jepang, (maka) sulit untuk terlalu optimis terhadap data-data ini."

Saat berita ditulis pada pertengahan sesi Eropa, mata uang Yen unggul versus Dolar AS pada kisaran 111.11. Pasangan mata uang EUR/JPY melorot 0.22 persen ke level 124.58, sedangkan GBP/JPY anjlok 0.36 persen ke level 0.37 persen. Namun, kontributor utama penguatan Yen tersebut justru berasal dari buruknya data neraca perdagangan China yang mengakibatkan peningkatan minat atas mata uang Safe Haven.

287669
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.