Seputarforex.com - Harga emas naik di sesi perdagangan Rabu (04/Juli) hari ini ke level tinggi satu pekan, sehubungan dengan melemahnya Dolar AS. Walaupun begitu, jika dilihat dalam gambaran besarnya, harga emas masih mengarah ke penurunan. Rilis data penting yang mungkin memengaruhi pergerakan emas berikutnya adalah rilis notulen FOMC pada hari Jumat besok.
Harga emas spot naik 0.6 persen ke $1,260.06 per ons pada pukul 14:00 WIB siang tadi. Sementara itu, harga emas futures untuk pengiriman bulan Agustus naik 0.6 persen ke angka $1,261.30 per ons. Harga Emas ANTAM mengalami kenaikan dibandingkan dengan harga pembukaan Selasa kemarin, yakni dari Rp644,000 per gram menjadi Rp650,000 per gram, dengan buyback price Rp578,000.
John Sharma, analis dari National Australia Bank mengatakan bahwa sedikit penurunan yang terjadi pada Dolar AS dan pasar ekuitas berhasil mendongkrak harga emas, setidaknya untuk hari ini. Walaupun selama ini kurang memberikan pengaruh (bagi bull emas), meningkatnya tensi perang dagang global turut memberikan harapan akan bullish emas.
Dolar Melemah Jelang Rilis Notulen FOMC
Jumat pekan ini, para investor menunggu publikasi notulen FOMC untuk rapat yang telah digelar pada bulan Juni. Mereka akan mencari petunjuk mengenai prediksi kenaikan suku bunga dua kali lagi di sisa tahun ini.
Dolar AS mengambil jeda sejenak dari bullish-nya dan melemah terhadap mata uang-mata uang mayor hari ini. Peluang kenaikan suku bunga The Fed dua kali lagi di paruh kedua 2018, masih menjadi pendukung bagi penguatan Dolar AS ke depan. Oleh sebab itulah, para analis memperkirakan bahwa tren emas masih bearish.
Fawad Razaqzada, analis Forex[dot]com yang dikutip oleh Reuters mengatakan, "Tren Dolar saat ini masih menguat. Namun seiring dengan dimulainya kuartal baru, maka kita mungkin akan menyaksikan aksi ambil untung terhadap Dolar. Itu akan menguatkan harga emas (untuk sementara)."
