Seputarforex.com - Harga emas naik di sesi perdagangan Senin (24/Sep) malam ini, sehubungan dengan melemahnya Dolar AS karena tergilas Euro. Pidato Presiden European Central Bank (ECB) bersentimen hawkish sehingga membuat Euro--yang memang sedang menjadi tujuan favorit minat risiko--menjadi makin diburu investor. Meski demikian, kenaikan suku bunga The Fed juga patut diwaspadai.
Pada pukul 20:50 WIB, harga emas spot yang sebelumnya turun 1.3 persen, naik sebesar 0.3 persen ke $1,202.59 per troy ons. Sedangkan harga emas futures naik 0.5 persen ke $1,207 per troy ons. Likuiditas perdagangan emas hari ini terbilang tipis di sesi Asia karena libur nasional di Jepang dan China. Sedangkan grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan harga emas yang naik kembali ke atas level psikologis 1,200, tepatnya di posisi 1,202.8, dari sebelumnya di 1197.9:
Dolar AS Melemah Karena Pidato Draghi
Pidato Presiden ECB Mario Draghi yang hawkish mengenai pertumbuhan upah dan inflasi, kian menguatkan Euro terhadap Dolar AS. Akibatnya, harga emas yang berbanding terbalik dengan Dolar AS menjadi naik.
"Saya masih berpandangan konstruktif pada emas, setelah kita melihat konsolidasi dalam beberapa bulan terakhir. Risiko (pergerakan emas) terhadap Dolar AS merupakan pelemahan tambahan, tetapi untuk saat ini kita perlu menjaga pandangan yang netral," kata Ole Hansen, Kepala Komoditas di Saxo Bank Copenhagen. Ole menambahkan bahwa harga emas perlu menembus 1,212 jika ingin menambah kenaikan.
Menantikan Pernyataan The Fed
Di samping itu, para investor juga menunggu hasil rapat FOMC pekan ini. Bank sentral AS (The Fed) dieskpektasikan akan menaikkan suku bunga acuan dan memberikan petunjuk mengenai kenaikan suku bunga berikutnya.
"Pertanyaannya adalah, seperti apa nantinya pernyataan yang menyertai kenaikan suku bunga tersebut. Berdasarkan hal itu, harga emas tampaknya tak akan terlalu banyak bergerak sebelum rapat FOMC," tambah Hansen.