Advertisement

iklan

EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 149.210   |   GBP/USD 1.272   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,161.87/oz   |   Silver 25.23/oz   |   Wall Street 38,790.43   |   Nasdaq 16,103.45   |   IDX 7,347.42   |   Bitcoin 67,548.59   |   Ethereum 3,517.99   |   Litecoin 87.11   |   McDonald's (NYSE:MCD) mengalami masalah teknologi global yang signifikan pada hari Jumat, menyebabkan gangguan operasional di berbagai lokasi internasional, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Hong Kong, 54 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,207, sementara Nasdaq 100 turun 0.3% menjadi 18,181 pada pukul 19:06 ET (23:06 GMT). Dow Jones turun tipis menjadi 39,218, 55 menit lalu, #Saham AS   |   Michael S. Dell, CEO Dell Technologies Inc (NYSE: DELL), baru-baru ini telah menjual sejumlah besar saham di perusahaan tersebut. Ia membuang saham senilai lebih dari $145 juta dalam serangkaian transaksi, 56 menit lalu, #Saham AS   |   Reddit dan YouTube Google menghadapi tuntutan hukum yang meminta mereka bertanggung jawab karena membantu memungkinkan supremasi kulit putih membunuh 10 orang kulit hitam pada tahun 2022, 57 menit lalu, #Saham AS

Harga Emas Stabil Setelah Terpukul Retail Sales AS

Penulis

Harga emas tidak menambah penurunan dan stabil di level rendah setelah Dolar AS menguat pasca kenaikan penjualan ritel.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex.com - Setelah jeblok 1 persen di sesi perdagangan sebelumnya, harga emas stabil di dekat level rendah empat bulan pada hari Jumat (19/April) dini hari. Penguatan Dolar AS pasca data Retail Sales diiringi dengan penurunan data manufaktur di Eropa. Oleh sebab itulah, harga emas tak menurun lebih jauh.

Harga emas spot hampir tak berubah di $1,273.79 per ounce pada pukul 22:10 WIB, setelah terjun ke level terendah sejak tanggal 27 Desember pada sesi sebelumnya. Sedangkan harga emas futures di Comex New York, naik 0.1 persen ke $1,277.50. Sementara itu, grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan kenaikan tipis 0.08 persen di 1,274.17.

xu

Hingga menjelang libur panjang akhir pekan ini, harga emas sudah turun sekitar 1.3 persen dan sedang dalam jalur penurunan mingguan yang keempat. Pasar Eropa dan AS akan tutup dalam rangka libur Paskah.

"Harga emas naik tipis karena short-covering di akhir pekan ini, dan di tengah kabar melemahnya manufaktur Zona Euro. Namun, kenaikan tersebut nyaris tidak berarti karena Indeks Dolar sudah menembus level 97 dan Penjualan Ritel (AS) membaik," kata George Gero, Managing Director di RBC Wealth Management.

Dolar AS memang sedang menguat setelah Penjualan Ritel AS dilaporkan melesat di bulan Maret 2019. Dalam basis month-over-month, Retail Sales AS menguat dari -0.2 persen ke level 1.6 persen. Level tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan ke 0.9 persen.

Para analis memperkirakan jika harga emas dapat terus mempertahankan level rendahnya saat ini, maka bisa jadi, tekanan jual di level-level saat ini telah terbatas.

 

Masih Soroti Negosiasi Dagang Dan Pemulihan Ekonomi China

Selain rilis data ekonomi AS, para investor juga mengawasi negosiasi perdagangan antara AS dengan China. Menurut laporan Wall Street Journal hari ini, kedua negara tersebut bermaksud menyimpulkan negosiasi mereka di awal Juni tahun ini. Kabar posiif tersebut juga berkombinasi dengan menguatnya data ekonomi China.

"Tentu saja, menguatnya ekonomi China dapat membuat permintaan (emas fisik) melonjak, tetapi kemungkinan harus menunggu kepastian dalam beberapa bulan lagi. Defisit perdagangan masih ada, tetapi ketidakseimbangan dalam jangka pendek tampaknya mengendur," ungkap analis BMO kepada Reuters.

288191
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.