EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Turun, Pidato Xi Jinping Redakan Gejolak Perang Dagang

Penulis

Harga emas turun di hari Selasa pagi ini setelah pidato Presiden China, Xi Jinping, menguatkan Dolar AS.

Seputarforex.com - Harga emas turun di hari Selasa (10/Apr) pagi ini setelah pidato Presiden China, Xi Jinping, yang menguatkan Dolar AS. Harga emas futures di Comex untuk pengiriman bulan Juni tergelincir 0.17 persen, dan diperdagangkan di angka 1,337.8 per troy ons pada pukul 10:56 WIB.

 

emas

 

 


Xi Jinping: Ini Sudah Bukan Zaman Perang Dagang

Pagi tadi, Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato di Boao yang berisi komentar mengenai perang dagang dengan AS. Isu tersebut menjadi kekhawatiran bagi pasar belakangan ini. Presiden Xi menyatakan bahwa mental untuk menyulut perang dagang sudah tidak sesuai diterapkan di masa sekarang.

Selain itu, pemerintah China akan menurunkan bea impor bagi produk otomotif dan sejenisnya dari seluruh dunia, sembari berencana akan membuat China lebih terbuka dalam sektor ekonomi.

Pernyataan tersebut diasumsi melegakan oleh para investor. Akibatnya, harga emas turun bersama dengan berkurangnya sentimen penghindaran risiko, dan Dolar AS pun menguat terhadap mata uang safe haven seperti Yen.


Dolar AS Pengendali Utama Harga Emas Saat Ini

Ahli Logam Mulia dari ABN Amro, Georgette Boele, menuliskan dalam catatannya bahwa pengendali utama harga emas untuk tahun 2018 ini adalah Dolar AS. Menurutnya, dalam beberapa bulan ke depan, Dolar AS akan rebound bersama dengan meredanya gejolak perang dagang.

"Di sisa-sisa tahun 2018 nanti, kami mengekspektasikan bahwa gejolak perdagangan antara AS dengan China tidak akan meningkat menjadi perang dagang," kata Boele. "Tampaknya Dolar AS akan pulih dalam tingkat sedang jika potensi perang dagang surut, dan apabila The Fed melanjutkan kenaikan suku bunganya sesuai ekspektasi," sambungnya.

Ahli di bank yang berkantor di Belanda itu mengakui bahwa eratnya korelasi antara Dolar AS dan harga emas tahun ini cukup mengejutkan sebagian trader. "Saat ini, Dolar AS masih cenderung melemah dalam lingkup pasar ekuitas yang menguat. Sebaliknya, emas akan profit apabila ada pelemahan dalam saham-saham, meningkatnya tensi perdagangan global, dan gelombang penghindaran risiko," tambah Boele. "Dolar AS dan emas memiliki hubungan negatif yang sangat kuat. Akibatnya, emas pun berlaku sebagai aset saat risk-on."

 

Emas Masih Dapat Ditunjang Perkara Lain

Gejolak perang dagang memang sedikit mereda, tetapi masih ada masalah Suriah. Presiden AS Donald Trump menyatakan akan dengan cepat menangani masalah senjata kimia yang dicurigai dimiliki oleh negara tersebut. Trump juga telah memberikan teguran pada Rusia karena dukungannya untuk Presiden Bashar Al-Assad. Kondisi semacam ini masih membuka peluang bagi harga emas untuk naik.

283168
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.