EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 4 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 5 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 53 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 54 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Harga Kripto Jatuh Akibat Seruan Regulator Jepang Untuk Binance

Penulis

Binance dikabarkan mendapat peringatan dari regulator Jepang terkait dugaan aksi ilegal. Kabar ini membuat harga kripto melemah dalam waktu singkat.

Pasar kripto kembali diperdagangkan merosot pada hari Jumat (23 Maret), setelah Otoritas Jasa Keuangan Jepang (JFSA) dikabarkan menyampaikan peringatan ke Binance, salah satu bursa aset kripto terbesar di dunia. Harga kripto pun jatuh, dengan Bitcoin yang diperdagangkan di level $8,476. Mata uang kripto tersebut anjlok sekitar 6.23% dalam 24 jam terakhir.

 

Harga Kripto Melemah Pasca Peringatan JFSA Terhadap Binance

 

 

Ethereum, kripto terpopuler di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, merosot 7.81% dan diperdagangkan di harga $554. Sementara itu, Ripple (XRP) jatuh 7.69% di harga $0.639. Penurunan itu merupakan respon dari peringatan Regulator Jepang pada Binance, bursa kripto dari Hong Kong, yang disinyalir melakukan praktik bisnis digital dengan warga negara Jepang tanpa izin. Binance juga diduga telah memfasilitasi warga Jepang untuk membuka akun tanpa memenuhi syarat KYC (Know Your Customer), atau konfirmasi identitas personal dengan benar.

 

Masih Berupa Isu

CEO Binance, Zhao Changpeng mencuitkan di Twitter bahwa pihaknya akan segera menghubungi JFSA dan mencari solusi terbaik. Insiden ini pertama kali dilaporkan oleh Nikkei Jepang, kemudian disebarluaskan oleh Bloomberg. Sontak, kabar tersebut direspon dengan negatif oleh pelaku pasar dengan aksi jual serentak dan menyebabkan pasar kripto memerah kembali.

Masih menurut pihak Binance, kabar yang disampaikan oleh Nikkei benar-benar tidak bertanggung jawab dan hanya menyebarkan FUD (Fear, Uncertainty, Doubt). Pasalnya, Binance belum menerima surat peringatan resmi dari JFSA terkait hal ini. Mereka beranggapan, JFSA tidak mungkin memberikan kabar terlebih dahulu pada media massa sebelum menghubungi Binance.

 

Binance Bisa Meluruskan Masalah

Co-Founder Binance, He Yi, juga menepis masalah yang dituduhkan dengan mengatakan, "Kami tidak di Jepang. Daftar itu (orang Jepang yang mendaftarkan diri di Binance) sudah ada sebelum KYC diterapkan." Jika dilihat lebih dalam, memang pengumuman JFSA tentang keharusan melakukan prosedur KYC atau memberikan identitas asli pada pembuatan akun virtual, baru dilakukan setelah terjadi insiden hacking Coincheck pada bulan Januari lalu. Peristiwa tersebut menyebabkan kerugian kripto hingga senilai $530 juta (Rp. 7.1 Triliun). Hingga saat ini, pihak JFSA belum memberikan konfirmasi resmi ke media terkait peringatan terhadap Binance tersebut.

282960
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.