EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Melandai Setelah Capai Puncak Tertinggi Sejak Juni

Penulis

Namun demikian, penurunan ini disinyalir hanya karena aksi profit-taking, sedangkan proyeksi harga minyak dalam jangka pendek masih diekspektasikan bakal meningkat.

Seputarforex.com - Harga minyak terpantau melandai hari Kamis pagi ini (10/6) meski tadi malam sempat mencapai puncak tertingginya sejak bulan Juni 2016. Saat berita ini diturunkan, WTI diperdagangkan di kisaran $49.55, turun 28 sen dari harga penutupan sebelumnya. Sementara itu, Brent berada di kisaran $51.54, minus 32 sen dari penutupan hari Rabu. Namun demikian, penurunan ini disinyalir hanya karena aksi profit-taking, sedangkan proyeksi harga minyak dalam jangka pendek masih diekspektasikan bakal meningkat.

Harga Minyak - ilustrasi

Baik harga minyak berjangka Brent maupun WTI menyentuh level tertingginya sejak Juni petang tadi setelah US Energy Information Administration (EIA) menyatakan terjadi penurunan persediaan minyak mentah sebanyak 3 juta barel, menyisakan angka total 499.74 juta barel. Ini adalah penurunan inventori dalam jumlah lebih besar dari perkiraan untuk pekan ketiga berturut-turut, sehingga walaupun jumlah total masih di level tinggi, tetapi menjadi kejutan positif bagi harga minyak.

Selain itu, kabar rencana kesepakatan pemangkasan output oleh OPEC masih membubungkan harapan pasar akan bergeraknya harga ke tingkat lebih tinggi. Apalagi, Menteri Perminyakan Venezuela pagi ini baru saja mengabarkan bahwa negaranya dan beberapa produsen minyak lain akan menghadiri sebuah diskusi informal tentang topik tersebut di Istanbul, Turki, pada tanggal 12 Oktober mendatang.

Jeffrey Halley, analis pasar senior di broker OANDA Singapura, mengatakan pada Reuters bahwa harga minyak WTI kemungkinan akan menjangkau level psikologis $50 dalam waktu dekat. Analis lain pun mengungkapkan bahwa kondisi pasar secara umum mengarah pada harga komoditas minyak yang sedikit lebih tinggi, khususnya karena rencana pemangkasan output OPEC dan potensi terjadinya gangguan produksi di beberapa negara.

273859
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.