EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 13 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Minyak Melandai, Venezuela Galang Dukungan Untuk Temu Produsen

Penulis

Spekulasi akan dicapainya kesepakatan pengendalian output minyak baru memudar dan pasar kini justru mengantisipasi akan jatuhnya lagi harga minyak ke level rendah lama.

Harga minyak jatuh sekitar 1 persen pada penutupan perdagangan kemarin dan tetap bergeming hari ini (10/8) meski Venezuela dikabarkan tengah menggalang dukungan untuk mensukseskan pertemuan negara-negara produsen minyak anggota OPEC dan non-OPEC. Spekulasi akan dicapainya kesepakatan pengendalian output minyak baru memudar dan pasar kini justru mengantisipasi akan jatuhnya lagi harga minyak.

Minyak Venezuela - ilustrasi

Minyak mentah AS West Texas Intermediate ditutup turun 0.6% ke harga $42.77 per barel tadi malam, dan kini berada di kisaran $42.70. Sementara minyak Brent melorot 1 persen dalam semalam ke harga $44.98 dan sekarang bergerak pada $44.92 per barel.

Trader yang diwawancarai Reuters mengatakan bahwa pasar dibebani oleh limpahan surplus minyak mentah yang membuncah, berikut produk-produk Bahan Bakar Minyak hasil pengilangan. Pasalnya, data American Petroleum Institute menunjukkan peningkatan timbunan minyak mentah di AS sebanyak 2.1 juta barel dalam sepekan yang berakhir tanggal 5 Agustus, padahal analis mengekspektasikan penurunan 1 juta barel. Harga minyak pun kehilangan momentum yang sebelumnya muncul berkat spekulasi akan digelarnya diskusi baru tentang pengendalian output oleh negara-negara OPEC dan non-OPEC.

"Minyak melandai karena ronde baru diskusi pembekuan (levek) produksi oleh OPEC gagal membangkitkan gairah investor. Kenaikan forecast EIA akan produksi minyak AS juga membebani sentimen. EIA kini mengharapkan output AS untuk mencapai 8.31 juta barel per hari pada 2017, naik dari forecast sebelumnya 8.2 juta barel per hari (yang disebutkan EIA) pada bulan Juli," demikian diungkapkan oleh ANZ Bank pagi ini.

Sementara itu, Venezuela yang negaranya tengah menderita krisis ekonomi berat akibat harga minyak kelewat murah, kini sedang menggalang dukungan untuk diadakannya diskusi antar produsen guna mengambil suatu tindakan signifikan yang bisa menaikkan harga minyak. Menteri Perminyakan Eulogio del Pino mengatakan, "Kami sedang aktif mempromosikan pertemuan antar (negara) produsen, yang kami estimasikan bisa dilaksanakan dalam beberapa pekan mendatang, sehingga negara-negara OPEC dan non-OPEC bisa duduk bersama untuk melihat seperti apa skenario untuk musim dingin ini."

Ini bukan pertama kalinya Venezuela merintis diskusi seperti ini. Pada bulan April, Venzuela, bersama Qatar, Rusia, dan Arab Saudi, telah menggelar pertemuan serupa tanpa membuahkan hasil signifikan.

270073
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.