EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Pertahankan Reli Karena Faktor Ini

Penulis

Rencana Arab Saudi menurunkan volume ekspor minyak mentah, dan ekspektasi penurunan produksi minyak AS, menjadi katalis utama yang mendukung reli harga minyak.

Pada perdagangan Asia hari Rabu (13/3), harga minyak tercatat bergerak stabil dan berada di dekat level tertinggi sejak November 2018. Kokohnya harga minyak tercermin dari pergerakan Brent yang kini berada di kisaran $66.79 per barel, berpotensi melanjutkan reli yang sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Pergerakan serupa juga terlihat pada minyak WTI yang saat ini diperdagangkan pada kisaran $57.15 per barel.

Harga Minyak Pertahankan Reli Karena

 

Faktor-Faktor Yang Mendukung Reli Minyak

Perlu diketahui bahwa harga minyak mencatatkan gain cukup signifikan sepanjang tahun 2019. Tidak tanggung-tanggung, emas hitam ini telah naik lebih dari 20 persen sejak bulan Januari. Kenaikan harga minyak tersebut karena OPEC dan negara-negara mitranya memangkas output guna mengerem kemerosotan harga yang terjadi pada akhir tahun lalu.

Tidak hanya itu, outlook harga minyak semakin bersinar setelah muncul kabar bahwa Arab Saudi berencana kembali memangkas ekspor minyak mentahnya hingga di bawah 7 juta bph (barel per hari) pada bulan April mendatang. Langkah itu diambil setelah Arab Saudi menurunkan output hingga di bawah 10 juta bph. Rencana tersebut terkuak melalui pernyataan pejabat Saudi pada hari Senin (11/3).

Faktor lain yang mendukung harga minyak minggu ini datang dari ekspektasi penurunan produksi minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya, yakni kurang lebih sebesar 12.5 juta bph. Data ini berdasarkan laporan dari Energy Information Administration (EIA) pada hari Selasa kemarin.

Di samping itu ekspektasi pelaku pasar terhadap persedian minyak mentah AS pada perhitungan hingga 8 Maret, ikut menyokong harga minyak. Forecast persedian minyak mentah AS yang akan dirilis nanti malam adalah bertambah sebesar 3 juta barel, lebih sedikit dibandingkan lonjakan persediaan 7 juta barel pada periode sebelumnya.

287728
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.