EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,343.27/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,158.50   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 1 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Terkekang Oleh Kenaikan Pengeboran Di AS

Penulis

Menjelang akhir pekan lalu, Baker Hughes melaporkan bahwa jumlah sumur pengeboran minyak aktif di AS (oil drilling rigs) bertambah sebanyak 4 buah dalam waktu sepekan.

Seputarforex.com - Harga minyak terpantau bergerak melandai pada sesi perdagangan Asia hari Senin pagi ini (17/10) akibat serangkaian kabar bearish. Minyak mentah berjangka WTI diperdagangkan di kisaran $50.03 per barel, menurun 32 sen dari harga penutupan sebelumnya. Sementara itu, harga acuan internasional Brent menurun 20 sen ke angka $51.75 per barel.

Harga Minyak

Pekan lalu dilaporkan bahwa produksi minyak OPEC telah mencapai rekor tinggi 33.6 juta barel per hari di bulan September, meskipun kartel minyak tersebut tengah mendiskusikan rencana pemangkasan output. Di sisi lain, IEA kembali menurunkan proyeksi permintaan minyak global untuk tahun 2016 akibat meluasnya perlambatan ekonomi dunia. Hal ini mengindikasikan masih membludaknya limpahan pasokan minyak dunia di tengah penurunan permintaan minyak.

Menjelang akhir pekan lalu, Baker Hughes pun melaporkan bahwa jumlah sumur pengeboran minyak aktif di AS (oil drilling rigs) bertambah sebanyak 4 buah dalam waktu sepekan yang berakhir tanggal 14 Oktober. Ini menandai kenaikan ke-16 berturut-turut, sehingga mensinyalkan akan meningkatnya produksi minyak Paman Sam dan mendorong harga WTI melandai.

Namun demikian, para pakar yang diwawancarai Reuters menyatakan bahwa trader minyak saat ini cenderung hati-hati, karena adanya rencana pemangkasan output OPEC yang juga didukung oleh Rusia. Sebagaimana disampaikan ANZ Bank, "Dengan Rusia menyatakan minat untuk bergabung dengan kesepakatan (pemangkasan output), para investor ragu untuk mengambil sikap terlalu bearish."

Dalam sepekan ke depan, tak banyak data baru yang dijadwalkan akan dirilis tentang pasar minyak. Diantaranya hanya laporan pekanan persediaan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) dan US Energy Information Administration (EIA) di hari Selasa dan Rabu malam, diikuti oleh laporan pengeboran minyak di industri migas AS dari Baker Hughes pada Sabtu dini hari Waktu Indonesia Barat.

274637
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.