EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.99/oz   |   Wall Street 39,788.15   |   Nasdaq 16,378.64   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Dolar AS Menurun Jelang Rilis Data Building Permits

Penulis

Pelemahan Dolar AS terjadi setelah seorang pejabat The Fed mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga tergantung pada kondisi ekonomi.

Indeks Dolar AS diperdagangkan nyaris flat pada sesi Asia, kemudian menurun 0.11 persen ke level 96.06 pada awal sesi Eropa hari Selasa ini (20/November). Pelemahan Greenback terjadi setelah Presiden The Fed untuk wilayah New York, John Williams, mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan dilakukan, tetapi hanya jika perekonomian benar-benar kuat. Komentar tersebut memperkuat bias dovish yang muncul dari pernyataan dua rekannya dalam forum FOMC, Richard Clarida dan Robert Kaplan, yang dilontarkan kemarin.

Indeks Dolar AS

Dalam sebuah acara di New York, John Williams mengungkapkan, "Kami kemungkinan entah bagaimana caranya akan menaikkan suku bunga, tetapi itu benar-benar dalam konteks sebuah perekonomian yang sangat kuat. Kami tidak menempuh jalur yang sudah ditentukan sebelumnya. Kami akan menyesuaikan bagaimana cara kami (menata) kebijakan moneter dalam rangka melakukan yang terbaik agar perekonomian tetap kuat dengan inflasi rendah."

Komentar Williams senada dengan pesan yang disampaikan Wakil Ketua The Fed Richard Clarida dan Presiden The Fed untuk wilayah Dallas, Robert Kaplan, kemarin. Keduanya menilai bahwa laju kenaikan suku bunga perlu memperhatikan data-data ekonomi, khususnya karena proyeksi perlambatan pertumbuhan global bisa berhubungan dengan outlook ekonomi AS.

Sementara itu, data NAHB Housing Market Index untuk bulan November yang dirilis kemarin malam menunjukkan penurunan sebanyak 8 poin dari 68 ke 60. Ini merupakan angka terendah sejak bulan Agustus 2016, walaupun skor di atas ambang 50 masih dinilai ekspansif.

Serangkaian laporan tersebut memunculkan kekhawatiran di kalangan investor dan trader menjelang rilis data Building Permits nanti malam (pukul 20:30 WIB) yang termasuk jajaran data ekonomi berdampak tinggi dalam kalender forex. Secara nominal, Building Permits untuk bulan Oktober diprediksi akan naik dari 1.241 Juta menjadi 1.267 Juta; tetapi pertumbuhannya diperkirakan menurun dari +1.7 persen menjadi -0.8 persen.

Per pukul 15:49 WIB, Dolar AS masih menguat versus Euro dan Pounds di tengah ketidakpastian politik di benua Eropa; serta unggul terhadap Aussie lantaran ambiguitas notulen RBA dan eskalasi konflik dengan China. Namun, pasangan mata uang USD/JPY merosot 0.20 persen ke level 112.31 dan USD/CHF melandai 0.14 persen ke level 0.9922 dalam perdagangan intraday.

286245
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.