iklan |
iklan |
Seputarforex.com - Pada hari Rabu sore ini (18/April), Kantor Statistik Inggris melaporkan bahwa inflasi konsumen (CPI) bulan Maret merosot ke terendah dalam setahun. Laju inflasi produsen (PPI) bahkan mencatat angka minus, sehingga kurs Pounds sekonyong-konyong anjlok terhadap Dolar AS dan mata uang mayor lainnya.
Inflasi Inggris Pangkas Probabilitas Rate Hike
Posisi GBP/USD dalam perdagangan intraday tercatat merosot 0.78% ke 1.4176 pada pukul 16:21 WIB, kurang dari satu jam setelah data inflasi dipublikasikan oleh Kantor Statistik Inggris. Padahal, Pounds sempat naik 0.12% terhadap Dolar AS pada sesi Asia tadi pagi.
Secara umum, data inflasi Inggris bulan Maret amat mengecewakan, sehingga mempersulit tercapainya ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Inflasi konsumen hanya naik 2.5% (Year-on-Year), jauh di bawah laju 2.7% yang diekspektasikan pasar sebelumnya. Dalam basis bulanan, inflasi konsumen hanya naik 0.1%; lebih rendah dari ekspektasi 0.3% maupun pencapaian bulan Februari pada 0.4%. Bahkan, PPI Input mencatat -0.1%, meskipun awalnya diestimasikan akan naik 0.1%.
Zona Euro Lebih Baik
Pounds bukan hanya merosot terhadap Dolar AS. Pasangan mata uang EUR/GBP melesat 0.68% ke 0.8716 saat berita ditulis. Padahal, data inflasi Zona Euro dilaporkan meleset tipis.
Inflasi Zona Euro bulan Maret hanya tumbuh 1.3% YoY, walaupun diestimasikan akan tetap pada 1.4%, sama dengan periode sebelumnya. Namun, jebloknya data inflasi Inggris relatif lebih parah dibanding Zona Euro, karena bukan hanya mengindikasikan kemunduran ekonomi, melainkan juga mengikis kemungkinan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.