EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,120.97   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Inflasi Konsumen AS Tumbuh Lebih Lambat di Bulan Juli

Penulis

Indeks Harga Konsumen AS bulan Juli yang tumbuh lebih lambat dibandingkan ekspektasi, menunjukan trend Inflasi masih lemah yang berpotensi mendorong Fed berhati-hati melakukan Rate Hike lanjutan tahun ini.

US Labor Department pada hari Jumat (11/8) kembali merilis data Indeks Harga Konsumen AS bulan Juli yang tumbuh lebih lambat dibandingkan ekspektasi, menunjukan trend Inflasi masih lemah dan berpotensi mendorong Fed berhati-hati melakukan Rate Hike lanjutan tahun ini.

Inflasi Konsumen AS Tumbuh Lebih Lambat

Departemen terkait mempublikasikan Inflasi Konsumen (CPI) periode Juli tumbuh sebesar 0.1 persen (forecast naik 0.2 persen), setelah pada bulan Juni tidak mengalami perubahan. Secara basis tahunan, inflasi telah naik 1.7 persen YoY, atau berada di bawah ekspektasi.

Trend inflasi yang bersifat "jinak" tersebut tentu menjadi perhatian investor, karena berkaitan dengan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve. Rendahnya inflasi memperpanjang ketidakpastian rencana kenaikan suku bunga yang awalnya direncanakan akan dilakukan satu kali lagi sebelum akhir 2017.

Kondisi serupa juga terjadi pada perhitungan inflasi di luar sektor makanan dan energi (Core CPI) bulan Juli yang naik 0.1 persen (estimasi naik 0.2 persen) atau hanya sama dengan kenaikan 0.1 persen pada periode sebelumnya.

 

Trend Inflasi AS Yang Lambat Mungkin Berlangsung Lama

Data Inflasi Konsumen (CPI) Negeri Paman Sam yang dirilis malam ini cukup mengecewakan karena di bawah ekspektasi. Tampaknya tren melambatnya Inflasi AS dapat berlangsung semakin lama, tidak sesuai dengan harapan Janet Yellen (Ketua Fed) yang pada beberapa waktu sebelumnya pernah mengatakan bahwa inflasi yang lambat tidak akan berlangsung lama, atau bersifat sementara.

Meskipun terlihat lebih lambat, tekanan inflasi yang berkelanjutan tetap membuka peluang Bank Sentral menuntaskan rencana mereka sebelum penutupan tahun. Investor tentu akan tetap melihat performa CPI bulan selanjutnya serta statement FOMC pada September mendatang guna mendapat petunjuk lebih lanjut mengenai Fed Rate Hike.

 

Rincian Inflasi Konsumen AS Bulan Juli

Harga sewa penginapan turun sebesar 4.2 persen bulan lalu, sedangkan harga kendaraan baru turun 0.5 persen sekaligus menjadi penurunan terbesar sejak 2009. Harga energi turun 0.1 persen, mencerminkan penurunan harga gas alam sebesar 2.3 persen.

Sementara itu, harga makanan naik 0.2 persen, biaya perjalanan udara naik 0.7 persen, biaya perawatan medis naik 0.4 persen, dan biaya tempat tinggal juga tercatat naik 0.1 persen pada bulan lalu.

Pada pukul 20:17 WIB, Dollar AS bergerak variatif versus major currency. Pair EUR/USD berada di level 1.1806; GBP/USD berada di level 1.2968 dan USD/JPY berada di level 109.25

279879
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.