EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,002.53   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 15 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Zona Euro Stabil, Prospek ECB Rate Cut Masih Ada

Penulis

Euro kesulitan melanjutkan reli, karena laju inflasi Zona Euro yang stabil belum mampu memudarkan kekhawatiran mengenai pelonggaran moneter tambahan dari ECB.

Pasangan mata uang EUR/USD hanya mencatat kenaikan tipis ke kisaran 1.1386, sekitar satu jam setelah rilis data inflasi Zona Euro pada pertengahan sesi Eropa hari ini (28/Juni). Euro juga flat versus Yen di kisaran 122.53, sementara EUR/GBP tampak kesulitan mempertahankan posisinya di sekitar level 0.8981. Meski inflasi Zona Euro stabil pada level 1.2 persen (Year-on-Year) bulan ini, tetapi analis menilai kalau outlook inflasi kawasan 19 negara itu masih lesu.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via TradingView

Badan statistik Eropa, Eurostat, melaporkan bahwa laju inflasi bulan Juni 2019 (preliminer) tetap sama dengan bulan Mei, yakni 1.2 persen (Year-on-Year), dan sesuai dengan estimasi awal. Data inflasi inti meningkat dari 0.8 persen menjadi 1.1 persen (Year-on-Year) dalam periode yang sama, melampaui estimasi yang dipatok pada 1.0 persen.

Pencapaian tersebut masih jauh dari target 2 persen yang ditentukan oleh bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB). Akibatnya, pelaku pasar masih mengkhawatirkan prospek pelonggaran kebijakan moneter tambahan berupa stimulus baru atau pemangkasan suku bunga (rate cut), yang baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden ECB Mario Draghi. Apalagi, outlook inflasi Zona Euro pun tetap suram di tengah besarnya tekanan yang ditanggung perusahaan-perusahaan seantero Eropa akibat penurunan permintaan domestik dan mancanegara.

Bert Colijn, ekonom senior ING, mengatakan, "Walaupun pertumbuhan gaji terus meningkat dengan laju mantap, merefleksikan kondisi pasar tenaga kerja yang membaik, (tetapi) perusahaan-perusahaan terus menerus enggan untuk memperhitungkan kenaikan biaya (produksi) ke konsumen. Karenanya, outlook inflasi tetap lesu. Dengan efek basis (harga) energi memperburuk outlook dalam beberapa bulan ke depan, headline inflasi akan terus mengalami tekanan penurunan."

289010
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.