EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.48   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Zona Euro Turun, Pupus Harapan Tapering ECB

Penulis

Inflasi Zona Euro berada pada level 1.2 persen di bulan April (YoY), di bawah ekspektasi 1.3 persen. Hal inipun semakin mengurangi ekspektasi untuk tapering ECB.

Seputarforex.com - Inflasi Zona Euro untuk bulan lalu merosot di luar ekspektasi. Kantor Statistik Uni Eropa melaporkan di hari Kamis (03/Mei) sore ini bahwa inflasi Zona Euro berada pada level 1.2 persen di bulan April (YoY), di bawah ekspektasi 1.3 persen. Akibatnya, Bank Sentral Eropa (ECB) dipandang akan kesulitan mewujudkan pemangkasan stimulus moneter (tapering) di akhir tahun ini.

 

euro-uang

 

 

Penurunan data inflasi ini menyusul data-data ekonomi lain Zona Euro yang mengecewakan seperti GDP, ekspor, dan angka-angka kepercayaan bisnis. Pertumbuhan ekonomi Zona Euro akhirnya dinilai telah mencapai puncak dan akan melambat dalam level yang sedang. Hal ini tentu akan di bawah ekspektasi pertumbuhan yang telah diperkirakan di awal tahun.


Euro Tergelincir

Menyusul laporan tersebut, EUR/USD diperdagangkan pada posisi 1.1986, tak banyak berubah dari level di sesi sebelumnya, dan masih di level rendah yang terbentuk sejak kemarin. Hari ini, pair mata uang tersebut menunjukkan kenaikan tipis sehubungan dengan mengendurnya kekuatan Dolar AS pasca pengumuman FOMC.

Suku bunga The Fed tak berubah, dipertahankan berada pada rentang 1.5% -1.75%. FOMC juga tidak memberikan indikasi adanya perubahan mengenai kebijakan moneter ketat yang mereka terapkan. Hal ini dinilai dovish oleh pasar karena mereka mengharapkan petunjuk waktu kenaikan suku bunga yang lebih gamblang, bahkan juga sinyal empat kali kenaikan suku bunga dalam setahun. Akibatnya, Dolar AS pun mengendur terhadap Euro.

Sementara itu, EUR/GBP diperdagangkan pada angka 0.8813, tergelincir dari posisi 0.8828. Padahal, Euro sempat mengungguli Pound setelah laporan PMI Jasa Inggris yang mengecewakan. Senasib dengan ekonomi Zona Euro yang mengendur, data Inggris tersebut kian meredupkan kemungkinan kenaikan suku bunga BoE bulan Mei ini, sehingga Poundsterling melemah terhadap Euro dan Dolar AS.

283513
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.