EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,921.83   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 11 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

Iran Diharapkan Batasi Produksi, Harga Minyak Menanjak Lagi

Penulis

OPEC dikabarkan telah mendekati suatu kompromi demi tercapainya kesepakatan untuk mengendalikan limpahan surplus yang telah merantai harga minyak di level rendah.

Seputarforex.com - Harga minyak naik sekitar 1 persen di perdagangan Senin pagi ini (21/11). Kartel produsen minyak dunia OPEC dikabarkan telah mendekati suatu kompromi demi tercapainya kesepakatan untuk mengendalikan limpahan surplus yang telah merantai harga di level rendah selama lebih dari dua tahun terakhir.

 

Iran Diharapkan Batasi Produksi

 

Ekspektasikan Face-Saving Statement

Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan di kisaran $47.35 per barel, atau naik 1.05% dari harga settlement terakhirnya. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik tak kalah tinggi ke kisaran $46.80 per barel.

Pelaku pasar yang diwawancarai Reuters mengatakan bahwa pasar minyak tengah ditopang oleh kabar kemajuan dalam rencana pembatasan output OPEC. Rencana itu terbukti sulit untuk dicapai sehubungan dengan penolakan kuat dari beberapa produsen untuk mengurangi produksinya, terutama Iran.

Akan tetapi, kesepakatan kini nampak lebih mungkin tercapai karena Iran diharapkan akan diberi pengecualian apabila mereka setuju untuk membatasi produksi, bukan mengurangi, sementara anggota-anggota OPEC lainnya akan sungguh-sungguh memangkas produksi.

Barclays mengatakan bahwa dengan kompromi tersebut maka suatu bentuk pemangkasan bisa terjadi, walaupun dampaknya mungkin akan kecil. "Kami memperkirakan OPEC akan menyepakati 'face-saving statement'," ungkap pakar di salah satu bank multinasional asal Inggris tersebut, sembari menambahkan, "Para produsen minyak AS bisa meningkatkan produksi pada (harga) $50-55 dan akan memanfaatkan kesempatan apapun yang bisa mereka dapatkan dengan adanya pemangkasan OPEC."

 

Menjelang Thanksgiving

Sejalan dengan berlanjutnya diskusi tentang potensi pemangkasan output, berkembang pula tanda-tanda kelemahan pasar. Jepang, negara konsumen minyak terbesar keempat dunia, pada hari Senin ini melaporkan penurunan impor minyak mentah bulan Oktober sebanyak 9.5% YoY ke angka total 2.78 juta bph.

Ke depan, pasar minyak menantikan rilis sejumlah data penting. Diantaranya laporan suplai minyak mingguan Amerika Serikat yang bakal dipublikasikan American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa malam dan Energy Information Administration (EIA) hari Rabu malam. Baker Hughes juga akan mengeluarkan data rig count dua hari lebih awal karena libur Thanksgiving hari Kamis yang disusul oleh Black Friday.

276296
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.