EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.93   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 44 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 44 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 51 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 54 menit lalu, #Saham AS

Iran Kembangkan Proyek Blockchain, Diduga Untuk Hindari Sanksi AS

Penulis

Iran berencana menerapkan digitalisasi ekonomi melalui proyek Blockchain. Jika berhasil, ini dispekulasikan bakal menjadi upaya Iran untuk menghindari efek sanksi AS.

Melalui Informatics and Services Corporation (ISC), Bank Sentral Iran baru-baru ini bekerjasama dengan Areatak, penyedia layanan Blockchain yang berbasis di Tehran, untuk merancang proyek Blockchain bernama "Borna". Diiharapkan, usaha ini bisa merenovasi jaringan perbankan Iran melalui ekonomi keuangan digital. Selain memperbarui sektor perbankan, proyek Blockchain Iran ini dikabarkan juga bakal digunakan sebagai solusi menghindari sanksi AS.

Proyek Blockchain Iran

Sejak tahun lalu, Iran memang sudah mulai mempertimbangkan penggunaan mata uang kripto dan teknologi Blockchain sebagai langkah untuk melindungi ekonominya yang semakin melemah akibat konsekuensi sanksi ekonomi. Belakangan, AS bahkan semakin menyulut ketegangan dengan berencana mengurangi keringanan-keringanan pada sanksi yang diberlakukan untuk Iran.

Namun demikian, dugaan itu belum terkonfirmasi. Banyak investor kripto yang memiliki perspektif berbeda, dan beranggapan bahwa Borna tidak akan digunakan untuk penghindaran sanksi AS, karena akan murni dimanfaatkan untuk digitalisasi ekonomi Iran saja.

 

Memanfaatkan Platform Blockchain IBM

Menurut laporan media pemerintah, ISC dan Areatak berusaha merancang beberapa prosedur untuk Borna dan implementasinya di sektor investasi serta fiskal Iran. Tujuan utama Borna mencakup pengurangan permintaan akses harga dan meningkatkan metodologi yang penting untuk merancang sistem teknologi ledger terdesentralisasi (DLT).

ISC adalah pemilik ekslusif platform Borna, sedangkan Areatak akan bertindak sebagai kontraktor pembuatan jaringan. Para pengembang di Areatak sedang menyusun proyek ini di platform Hyperledger Fabric, platform Blockchain open-source dari IBM. Keunggulan utama dari Hyperledger Fabric adalah fitur Smart Contract plug-and-play yang memudahkan pembuatan prosedur dan pengembangan aplikasi terdesentralisasi (D-App). Baru-baru ini, para peneliti Hyperledger Fabric IBM juga telah memperkenalkan perubahan besar pada kecepatan transaksi yang dapat dilakukan di jaringan.

Nantinya, Borna akan memiliki dua lapisan aplikasi utama: kompetitif dan non-kompetitif. Upaya yang saat ini sedang dikembangkan lebih berfokus pada lapisan aplikasi non-kompetitif terlebih dulu, yang akan dibekali dengan tiga solusi utama:

  • Inspeksi digital.
  • Prosedur KYS.
  • Metode token-governing.

Para pengembang Borna berharap tiga fitur tersebut mampu membantu pemerintah Iran memperbaiki sektor keuangan lewat proses digitalisasi. Shahrzad Pakgohar, pakar solusi Blockchain di Areatak, menekankan bahwa ruang lingkup platform Borna tidak hanya terbatas di lembaga keuangan negara saja, tapi juga lembaga non-keuangan.

288712
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.