EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

JSMR: Butuh Dana Untuk Proyek Baru, Rilis Obligasi Senilai 3 Triliun

Penulis

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman menyatakan bahwa rilis obligasi perusahaan menunggu tanggal 30 Juni 2016. Ia menambahkan bahwa, opsi penerbitan obligasi jangka panjang tersebut menunggu hasil perhitungan biaya seluruh dana investasi yang diperlukan oleh tiga proyek jalan tol itu.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana akan merilis obligasi hingga Rp 3 triliun. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan dimanfaatkan perseroan untuk memenuhi kebutuhan dana pada tiga proyek jalan tol.

Obligasi Jasa Marga

 

Butuh Dana Untuk Realisasi Proyek Baru

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Adityawarman menyatakan bahwa rilis obligasi perusahaan menunggu tanggal 30 Juni 2016. Ia menambahkan bahwa opsi penerbitan obligasi jangka panjang tersebut menanti hasil perhitungan biaya seluruh dana investasi yang diperlukan oleh tiga proyek jalan tol itu. Diperkirakan proyek tol seperti Batang- Semarang, Cikampek II dan Pandaan-Malang akan membutuhkan dana sebesar Rp 20 triliun.

Selain itu, perseroan juga akan mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) yakni sebesar Rp 1.25 triliun. Langkah disebut akan diambil agar kepemilikan saham pemerintah di PT Jasa Marga tidak akan terdilusi
apabila nanti emiten berkode JSMR ini melakukan penerbitan saham baru (right issue).

Adityawarman juga menuturkan bahwa para anggota dewan diharapkan bisa cepat menyetujui rencana untuk Penyertaan Modal Negara tersebut agar proyek di jalan tol baru itu bisa langsung digarap dan berjalan sesuai
dengan waktu yang direncanakan sebelumnya. Apabila rencana tersebut tidak mendapatkan persetujuan maka proyek akan mundur padahal PMN tersebut bisa dikembalikan dengan cara pajak, dividen dan lainnya.

Disamping itu, adapun dana investasi tersebut juga akan dicari lewat dana publik sebesar 30 persen. Diprediksi jumlah seluruh dana penerbitan saham baru (right issue) adalah senilai Rp 1.8 triliun.

 

Proyek Jalan Tol Perseroan

Selama tahun 2015 lalu, JSMR telah menambahkan 187 kilometer jalan tol melalui langkah akuisisi di tiga ruas tol meliputi Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono dan Cinere-Serpong. Sedangkan tahun ini, PT Jasa
Marga Tbk membidik peningkatan ruas jalan tol baru yaitu sepanjang 379 km. Dengan demikian akhir tahun 2016 nanti, perseroan sudah berhasil memiliki total jalan tol sepanjang 1.400 km.

267251
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.