Sistem trading Awan Ichimoku cukup populer di kalangan trader, terutama pada trader yang menggunakan mata uang negara-negara Asia seperti SGD atau JPY. Penyebab lain kepopuleran indikator Ichmoku adalah karakteristiknya, yang dikenal dengan istilah "one glance", yang memudahkan trader untuk menangkap perkembangan trend tanpa perlu menggunakan indikator atau metode teknikal lain dalam sistem tradingnya.
Bagaimana cara kerja indikator Awan Ichimoku? Anda dapat menyimaknya dalam ulasan berikut.
Indikator Awan Ichimoku pada dasarnya digunakan untuk menangkap sinyal dalam 9 dan 26 periode moving average dari rata-rata pergerakan harga. Indikator temuan Goichi Hosada ini terdiri dari Tenkan Sen (turning line) dan Kijun Sen (base line).
Cara kerja Awan Ichimoku adalah dengan menemukan persilangan antara kedua garis tersebut, Tenkan Sen dan Kijun Sen, yang memicu terjadinya pertemuan titik tengah dari indikator. Garis Tenkan Sen mengambil titik rendah dan tertinggi selama 9 periode terakhir dan kemudian dibagi 2 untuk memperoleh mid price yang tepat. Sedangkan Kijun Sen (base line) mengambil posisi tinggi yang tertinggi dan rendah yang terendah selama 26 periode terakhir, kemudian dibagi 2 untuk memberikan kisaran harga selama bulan lalu pada chart harian (daily chart).
Ketika trend telah hadir, ada beberapa hal yang akan terjadi. Pertama, perkembangan harga untuk beberapa waktu ke depan menjadi jelas. Meski, tentu saja, harga akan tetap di atas atau di bawah awan. Kedua, Tenkan Sen (turning line) akan berada di bawah garis dasar dalam area down-trend dan tidak akan berpindah sampai trend mulai berkonsolidasi atau berbalik arah.
Ketika Cloud Memanfaatkan Support & Resistance
Awan dari indikator Ichimoku, yang merupakan penyaring trend dasar, terdiri dari titik pertengahan. Sekali lagi, mid point yang digunakan bisa menangkap volatilitas sebelumnya. Sehingga Anda berada di tempat yang lebih baik untuk mengidentifikasi trend. Awan ini terdiri dari dua komponen titik tengah.
Leading Jalur A (garis oranye pada chart), terdiri dari titik tengah antara pemicu dan garis dasar. Garis ini akan memberikan pemahaman mengenai trend baru-baru ini, karena jika titik tengah garis pemicu dan basis bergerak bersama-sama, maka Anda akan mengetahui bahwa telah terjadi up-trend. Sedangkan pada Leading Jalur B (Dark Blue pada chart), terdiri dari titik tengah yang merupakan 52 hari perdagangan terakhir. Ia bekerja dengan mengambil jumlah harga tertinggi dan harga terendah selama periode tersebut dengan membaginya menjadi dua.
Anda dapat menggunakan grafik di atas sebagai contoh kasus. Di sana tampak bahwa mid point Awan Ichimoku akan membawa Anda pada versi dinamis, antara support dan resistance yang Anda gunakan sebagai filter trend. Sehingga untuk perdagangan minggu ini difokuskan untuk mengambil posisi buy. Kenapa memilih buy? Hal ini dikarenakan:
- Harga berada di atas Kumo Cloud.
- Pemicu-line (warna hitam) berada di atas garis dasar (biru muda) atau menyeberang ke atas.
- Lagging garis berada di atas harga dari tindakan 26 periode yang lalu.
- Kumo depan harga bullish dan terlihat meningkat.
- Entry harga tidak lebih dari 300 pips dari garis dasar karena kemungkinan harga akan kembali.
Demikian contoh sistem kerja sinyal Awan Ichimoku dan bagaimana Anda dapat mengaplikasikannya untuk tindakan trading Anda. Semoga berhasil.
sumber:
dailyfx.com