Kegelisahan Pasar Atas Pemilu Italia

Pemilihan yang tak meyakinkan Italia memicu kegelisahan pasar atas krisis utang Eropa. "Penghematan yang menyakitkan, dan jika reformasi tidak dilaksanakan dalam waktu dekat, maka akan terjadi banyak risiko kerusuhan sosial dan populisme. Hal ini tidak terjadi sejauh di Yunani, itu tidak terjadi di Portugal atau Spanyol, tapi kami sangat dekat di Italia”. kata Alberto Gallo, kepala riset kredit Eropa makro di Royal Bank of Scotland Group Plc.



Lelang Utang
Departemen Keuangan Italia menjual € 8750000000 ($ 11400000000) selama enam bulan tagihan yang dimulai hari ini, diikuti oleh lelang sebanyak 6,5 miliar euro dengan tenor obligasi 5 sampai 10 tahun. Hasilnya Presiden Giorgio Napolitano akan memperbaiki pemerintah sementara, seperti yang dipimpin oleh Monti, untuk menulis undang-undang pemilihan baru sebagai awal dari pemungutan suara.

Bersani mengisyaratkan ia mungkin mencari aliansi dengan Grillo, yang telah menolak tawaran tersebut. Tidak ada langkah-langkah formal bisa diambil sampai Parlemen reconvenes terjadi pada tanggal 15 Maret.

Senat Berlusconi
Bersani memiliki 120 kursi di 315 anggota Senat, menurut perkiraan oleh Luiss University Centro Italiano Studi Elettorali berdasarkan 95 persen tempat pemungutan suara. Pemungutan suara memberi Italia kesempatan pertama untuk menimbang dalam penghematan yang diminta oleh para pemimpin Eropa sebagai obat untuk krisis utang Eropa.

Monti, 69, diangkat oleh Napolitano pada bulan November 2011 untuk mengganti Berlusconi yang didiskreditkan ketika biaya pinjaman 10 tahun Italia melonjak ke rekor tertinggi sedikitnya 7,5 persen, memicu keraguan apakah ketiga debitur dunia masih percaya di euro.

Kenaikan Pajak
Kenaikan pajak mendorong Italia lanjut ke dalam resesi. Pemilih diberi alternatif oleh Berlusconi dan Grillo, yang berjanji untuk membatalkan warisan Monti terhadap kekakuan anggaran. Bersani mengatakan ia akan mempertahankan sebagian besar kebijakannya.

"Sebuah parlemen akan menjadi jaminan baik dari segi program ekonomi ataupun reformasi struktural," Annalisa Piazza, seorang analis pendapatan tetap di Newedge Group di London, mengatakan dalam sebuah e-mail. "Skenario seperti itu akan menjadi prospek terburuk."

"Ini hasil yang mungkin akan memiliki konsekuensi yang sangat berat bagi Italia di tingkat Eropa," kata Letta, wakil kepala Partai Demokrat Bersani, pada televisi RAI 3. "Berdasarkan proyeksi ini, lebih dari setengah rakyat Italia menyatakan suara melawan penghematan terhadap euro."

Pemotongan anggaran dilakukan oleh kebijakan Monti mungkin memberi masa tenggang waktu Italia atas kepercayaan investor, tetapi jika kemacetan telah mencegah reformasi lebih lanjut akan membuat ekonomi Italia merosot lebih kompetitif. "Italia hanya perlu waktu sebentar untuk melakukan reformasi masal," tulis Holger Schmieding, kepala ekonom Berenberg Bank AG, dalam sebuah catatan kepada klien.


__________________________
sumber : Bloombreg.com