EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,091.41   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

Kemungkinan Pemangkasan Produksi OPEC-Rusia Mendorong Minyak Rally

Penulis

Harga minyak terus menguat sampai dengan sesi perdagangan Asia hari ini, berkat semakin berkembangnya kemungkinan bahwa para negara produsen minyak utama akan memangkas outputnya. Namun para analis hanya memandang skeptis terhadap kabar tersebut.

Harga minyak terus menguat sampai dengan sesi perdagangan Asia hari ini, berkat semakin berkembangnya kemungkinan bahwa para negara produsen minyak utama akan memangkas outputnya. Namun para analis hanya memandang skeptis terhadap kabar tersebut.

OPEC

Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) menanjak 1.19 persen menjadi USD 33.36 per barel, setelah sempat mencapai USD 34.38 kemarin. Tolok ukur minyak internasional Brent melompat 8.34 persen ke 34.13 Dolar AS per barel. Kemarin (28/1), Brent mengalami rally setelah Alexander Novak, Menteri Perminyakan Rusia, seperti dilansir dari Interfax mengatakan bahwa produsen terbesar OPEC, yaitu Saudi Arabia telah mengajukan pemangkasan produksi minyak hingga 5 persen.

Kesepakatan ini diharapkan mengurangi kelebihan pasokan, sehingga harga minyak bisa naik. Namun beberapa jam setelah pernyataan Novak, empat wakil dari negara-negara anggota OPEC mengatakan kepada Bloomberg bahwa mereka tidak mengetahui pertemuan tersebut, sementara anggota lainnya juga tidak tahu apa-apa mengenai rencana penurunan produksi minyak. Seperti diketahui, pada saat OPEC bertemu dengan Rusia bulan lalu, kedua belah pihak tak gagal mencapai persetujuan mengenai pengurangan produksi.

Hanya saja, para analis pasar memandang kabar tersebut dengan skeptis. "Menurut kami kemungkinan kesepakatan (pemangkasan produksi) antara para produsen sangat rendah," komentar ANZ Bank dalam catatannya hari ini (29/1). Barclays juga berpendapat serupa, dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut tak akan menghasilkan pengurangan pasokan dan hanya menganggap sebagai upaya untuk menggeser sentimen pasar.

259243
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.