EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,048.93   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 42 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 49 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 52 menit lalu, #Saham AS

Ketua The Fed Dinilai Lebih Dovish, Harga Emas Mendaki

Penulis

Harga emas juga didukung oleh ketidakjelasan kondisi politik AS karena Donald Trump yang menyebabkan tertundanya kebijakan reformasi pajak dan pembangunan.

Seputarforex.com- Harga emas mencatatkan peningkatan dalam tiga sesi berturut-turut, didorong oleh ketidakjelasan politik AS. Di samping itu, naiknya harga emas di sesi Asia hari Kamis (13/07) ini juga disebabkan oleh pernyataan Janet Yellen di Capitol Hill kemarin yang dipandang lebih dovish.

Yellen Dipandang Lebih Dovish, Harga Emas Mendaki


Emas Didukung Kegelisahan Pasar Tentang Politik AS

Meskipun ketidakpastian geopolitik global sedikit berkurang, kegelisahan investor tentang penyelidikan Presiden AS dan putra-nya, Donald Trump Jr, mampu membuat harga emas menguat dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.

Sebagian besar analis pasar meyakini logam mulia emas mendapatkan support sebagai aset investasi safe haven di tengah keributan di Gedung Putih, setelah Donald Trump Jr merilis serangkaian email yang berkaitan dengan pertemuannya dengan Rusia pada bulan Juni tahun 2016 lalu.

Drama di Washington dipandang pelaku pasar sebagai isu yang mengganggu peluang reformasi kebijakan pajak dan infrastruktur yang telah dijanjikan oleh pemerintah. Padahal, prospek peningkatan ekonomi karena dua hal tersebut telah menaikkan sentimen di pasar saham pada beberapa waktu lalu.

"Berita tentang Trump saat ini menjadi sokongan yang kuat untuk harga emas", ucap Chintan Karnani, Kepala Analis di Insignia Consultants. Karnani menilai, kenaikan harga emas saat ini membuat harga si kuning ini tidak ambruk di kisaran level harga di bawah 1,200 Dolar AS.

Testimoni Janet Yellen

Di samping itu, Chintan Karnani mengungkapkan, peningkatan harga logam mulia emas disebabkan oleh pernyataan Ketua The Fed, Janet Yellen tadi malam. Dalam pidatonya di Capitol Hill, Yellen mengatakan, "Bank sentral AS masih melanjutkan prediksinya bahwa perubahan kondisi perekonomian AS akan menjamin kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed secara bertahap".

Keseluruhan pernyataan Janet Yellen dinilai lebih dovish daripada pernyataan di kesempatan sebelumnya. Yellen mengatakan bahwa ketika bank sentral AS memperkirakan akan ada rate hike, tingat suku bunga tidak akan naik ke level yang bersejarah. Testimoni tersebut bisa diartikan, saat ini Federal Reserve tidak begitu menginginkan kenaikan suku bunga. Janet Yellen juga menuturkan saat ini The Fed tengah mengawasi pergerakan tingkat inflasi AS.

Saat berita ini diturunkan, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Agustus pada Comex New York Mercantile Exchange mengalami kenaikan sebesar 0.29 persen ke level harga 1,222 Dolar AS per troy ons dan harga emas spot XAU/USD meningkat sebanyak 0.23 persen menjadi ke level harga 1,223 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam), Tbk menanjak ke harga Rp 582,000 dan harga buy back berada di level Rp 522,000.

279570
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.