Belajar Sistem Trading: Day Trading

Bagi Anda yang ingin ngobrol dengan sesama trader, Komunitas SeputarTrading adalah rujukan yang pas. Komunitas trading dengan ribuan member dan terus berkembang ini, menghadirkan obrolan-obrolan ringan untuk menemani aktivitas trading Anda.

Sistem trading merupakan sekumpulan aturan yang dibuat oleh trader dan digunakan untuk bertrading. Jika dijelaskan secara spesifik, poin-poinnya akan sangat beragam, karena setiap trader punya gayanya masing-masing. Tapi setidaknya, system trading harus punya poin-poin berikut ini:

• Tentukan Waktu Trading Yang Pas
Perlu diketahui bahwa ada 4 sesi trading forex, yaitu sesi Sydney, Tokyo, London dan New York. Ada beberapa prinsip yang bisa dijadikan pedoman:
• Sesi Eropa adalah waktu trading forex paling sibuk dan ramai
• Terjadinya overlap dua sesi memunculkan jam trading forex dengan volatilitas dan likuiditas pasar meningkat. Ini menghadirkan kesempatan bagi Anda untuk segera meraih keuntungan dalam waktu singkat.
• Trading forex paling ramai dilakukan pada pertengahan minggu (Rabu, Kamis, Jumat).



(Baca selengkapnya: Waktu Dan Jam Trading Forex)


• Pair Forex Mana Yang Akan Ditradingkan?
Pair forex terbagi menjadi 3 kategori, yaitu: pasangan mata uang utama (Major Currency pairs) pasangan mata uang cross (Cross currency pairs) pasangan mata uang eksotik (EAxotics currency pairs).
• Ukuran (lot) per transaksi?
Ada 3 jenis lot yang ditawarkan oleh broker forex. Antara lain: 1 lot = 100,000 unit (1 pip= USD10) 1 mini lot = 10,000 unit (1 pip= USD1) 1 micro lot = 1,000 unit (1 pip= USD0.1)
• Pahami aturan kapan akan order buy/sell, serta kapan close order.
Untuk trader pemula yang masih mencari-cari cara terbaik untuk masuk pasar, lakukan ceklist berikut:
• Gunakan Prinsip Follow The Trend
• Tentukan apakah Anda Fundamentalis Atau Teknikalis
• Tentukan Berapa Lama Anda Bisa Hold Posisi
• Jangan Malas Baca Berita
• Cermati Awal Trend
• Siaga, Sideways Biasanya Berakhir Dengan Breakout


• Apa yang akan dilakukan kalau posisi trading loss/profit?
Jika Loss, ada beberapa opsi yang bisa diambil, antara lain: masuk lagi ke pasar (jika masih sesuai dengan risk/reward ratio) atau rehat sejenak untuk mengevaluasi system. Begitu juga ketika profit, trader bisa memilih untuk melipatgandakan keuntungan dengan cara Martingale, Averaging, atau lain sebagainya.

Memilih time frame adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan. Entry akurat bisa diupayakan dengan 4 cara:

• Gunakan Limit Order
• Set up trade pada penutupan pasar New York
• Konfluensi TLS (Trend, Level, Signal)
• Buat Checklist Entry dan Evaluasi

1.Mengenali tipe trading yang dipakai:

• Daytrader/ Intraday trader: Trader yang membuka dan menutup posisi pada hari yang sama, atau dengan kata lain posisinya tidak pernah bermalam.
• Swing trader: Trader yang bisa menahan posisi dalam beberapa hari hingga 3 minggu. Biasa menggunakan Time Frame weekly untuk dasar trendnya.
• Position trader (Long Term Trader): Trader yang menahan posisinya berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Time Frame yg dijadikan dasar trendnya biasanya Monthly.

Pertama saya mau tanya, saya liat posisi saat arah trend pada Time Frame D1 naik. Terus saya entry posisi buy karena melihat di Time Frame H4 juga naik, cuman sesaat kemudian trend Time Frame H4 berubah jadi turun, apakah sebaiknya saya close atau tahan?

Masalah pertama yg perlu dipahami adalah struktur harga pada pasar terlebih dahulu. Utamanya ada 2 kondisi yang ada pada market yaitu trending, dan sideway. Dimana keadaan sideway nanti bisa berujung pada pembalikan trend atau penerusan trend. Saat keadaan trending, trend pada TF kecil akan selalu mengikuti trend pada TF besar.

Namun, pada kondisi pembalikan atau perubahan trend harga Time Frame kecil akan membentuk perubahan ke Time Frame besar. Jadi seperti pertanyaan bapak, open posisi buy saat d1 uptrend, dan h4 juga uptrend. Namun saat ini h4 sudah berubah menjadi downtrend. Apakah harus ditahan? Kalau menurut saya seharusnya bapak sudah menutup posisi sesaat setelah h4 berubah trend menjadi down.

Saat kita merubah time frame dari 1 jam ke daily, terkadang kita melihat ada perbedaan trend yang terjadi. Time Frame 1 jam bilangnya Uptrend, sementara TF daily bilangnya Downtrend. Bagaimana cara menyikapinya? Mana yang harus kita jadikan acuan?

Menyikapinya mudah kok. Disiplin sama Time Frame yang digunakan untuk entry. Perhatikan ilustrasi berikut:

USD/JPY daily Downtrend. Naah kalau coba perhatikan, dalam Downtrend-nya di daily tersebut, pada TF kecilnya (H4 dan H1) terbentuk Uptrend, Sideways, dan Downtrend. Inilah yg namanya struktur harga saat trending, meskipun mampu membentuk trend berkebalikan di tf kecil, pada akhirnya trend tetap akan berubah dan ikut ke arah tf besar.

Contohnya seperti ini, dimana kenaikan H1 dan H4 akan berterusan hingga merubah trend di daily.

Cara peletakan SL dan TP sebenarnya tidak ada aturannya. Tidak pakai SL dan tp juga boleh. Yang ada adalah aturan peletakan SL dan TP itu pada sistem trading tertentu.

Sistem Trading Support And Demand: buy di zona demand H1, harus pasang SL beberapa pips di sekitar batas bawah zona demand tersebut. TP harus dipasang menggunakan RR 1:3. Ini bersifat wajib dan tidak boleh dilanggar.

Jika menggunakan sistem breakout high/low (buy saat break high, sell saat break low). SL diletakkan tepat di sekitaran level yang di break. Untuk TP tidak ada aturannya, Karena memang sifat strategi break high/low yg memanfaatkan trending market, profit bisa mengalir tanpa dikasih batasan TP.

Pertimbangan: SL dan TP itu wajib adanya. Dengan adanya SL yang fixed, hati jadi lebih gampang ikhlas dan tidak keluar perasaan-perasaan berharap harga akan berbalik suatu saat. SL fixed juga punya kelebihan dari sisi lebih mudah dievaluasi saat nanti sistem trading forex yang baik tersebut waktunya diaudit.

Menentukan berapa RR antar SL dan TP setiap OP? Apakah selalu sama atau tergantung peluang? Dengan patokan hedge fund profesional: kisaran 20-30% perbulan, atau 1-3% perhari

1. Tentukan trend di Daily, beserta kondisi impulse/koreksi, dan fasenya (awal, tengah, akhir).
2. H1 untuk menarik Fibonacci, bisa dicoba menggunakan Fibonacci Retracement (FR) 38.2 - 61.8% untuk area key level. Cocokkan level FR ini dengan support/resisten.
3. Masuk di M5. Gunakan candlestick signal sebagai awal entry. Kalau candle signal tidak muncul di M5, bisa coba naik ke M15 mgkn terdapat bentuk signifikan. Ketiga langkah diatas harus berurutan. Pada dasarnya, coba masuk di wave H1, awal impulse.

1. Kesiapan
Semua trader profesional membuat jurnal setiap transaksi sebelum memasuki market, karena dlm market semua hanyalah probabilitas. Gunanya ada 2 :
• Agar si trader belajar dr kesalahannya, mulai dr entry, stoploss, trade management hingga exit.
• Si trader menyadari kelemahan dan kekuatannya. Singkatnya si trader harus paham dimana kekuatan dan kelebihan tradingnya. Maksimalkan kekuatan dan minimalisasi kelemahan. Dan semua ini harus ada bukti, bukan dikira2.
2. Reaksi cepat
Daytrading membutuhkan si trader mempunyai reaksi cepat. Singkatnya ketika market sudah tidak sesuai trading plan, si trader langsung keluar market dalam hitungan detik/menit.
3. Mental
Mengalami loss beberapa hari berturut-turut akan terasa sangat berat, terutama bagi trader yang mempunyai sifat Risk-Aversion (menghindari resiko). Setiap loss dianggap personal padahal profit dan loss adalah gambaran kinerja sistem trading kita. Dengan money management tepat dan mental trader yang benar, maka seorang trader akan tahan banting meskipun mengalami losing streak (loss berturut-berturut) dan mengetahui alasan dibalik profit/ lossnya.