EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,120.97   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia

Krisis Politik Di Italia Dorong Yen Menguat

Penulis

Krisis politik di Italia yang mengancam keutuhan Uni Eropa menjadi kunci pergerakan pasar hingga mendorong Yen menguat sejak awal pekan.

Seputarforex.com - Mata uang Yen menguat kembali pada awal sesi perdagangan hari Selasa ini (29/Mei), dikarenakan pasar panik akan gejolak politik di Zona Euro. Sementara itu, Yen mengabaikan data-data ekonomi yang agak mengecewakan.

Pasangan USD/JPY melorot 0.38% dalam perdagangan intraday ke 108.99; sedangkan EUR/JPY minus 0.34% ke 126.76, level terendah sejak Juni 2017. Yen menguat pula versus Poundsterling, dengan GBP/JPY menurun 0.30% ke 145.15 saat berita ditulis.

 

Risiko Politik Euro Dorong Yen Menguat

 

 

Ketenagakerjaan Flat, Inflasi Melorot

Japan Statistics Bureau melaporkan Tingkat Pengangguran di Jepang stagnan pada 2.5% pada bulan April. Pada periode yang sama, Japan Institute for Labour menyatakan Jobs/Application Ratio stagnan pada 1.59; padahal diekspektasikan naik ke 1.60.

Laporan tersebut merupakan data mengecewakan kesekian yang dirilis Jepang mengenai kondisi perekonomian dalam beberapa pekan belakangan. Pada Jumat lalu, inflasi konsumen (CPI) di Tokyo untuk bulan Mei (preliminer) dilaporkan menurun dari 0.5% YoY ke 0.4% YoY. Pertengahan bulan ini, inflasi konsumen Jepang secara keseluruhan untuk bulan April menurun ke 0.6% YoY dari 1.1% di periode sebelumnya.

 

Inflasi Jepang

 

Krisis Politik Di Italia Menguntungkan Yen

Terlepas dari itu, Yen tetap menguat terhadap mata uang-mata uang mayor, lantaran peningkatan risiko dalam kondisi geopolitik dunia. Meski ketegangan dagang antara AS dan China telah mereda, tetapi pertemuan Presiden Donald Trump dan Kim Jong-Un ditinjau ulang dan kekhawatiran tentang keutuhan Uni Eropa kembali mencuat.

Drama politik di Italia berubah menjadi ancaman bagi eksistensi mata uang Euro, setelah dua partai anti-Uni Eropa menyiratkan kemungkinan untuk berkoalisi. Jika koalisi terjadi, maka pemilu Italia berikutnya (yang akan jatuh pada Musim Gugur tahun ini atau awal tahun depan) bisa berubah menjadi referendum de facto mengenai keanggotaannya dalam Uni Eropa dan Zona Euro.

"Kelemahan Euro merupakan faktor kunci di balik kekuatan Yen. Pada gilirannya, kekuatan Yen secara relatif terhadap Euro, mendongkraknya terhadap Dolar," ujar Shusuke Yamada, pimpinan strategi FX Jepang di Bank of America Merrill Lynch.

283857
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.