EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,391.77/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,843.57   |   Ethereum 3,059.28   |   Litecoin 80.91   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 18 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 18 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 1 hari, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 1 hari, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 1 hari, #Saham AS

Kuroda BoJ: Jepang Hadapi Risiko Baru Karena Berkurangnya Populasi

Penulis

Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, menghimbau agar pembuatan kebijakan ekonomi lebih mempertimbangkan efek penyusutan populasi Jepang.

Gubernur bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ), Haruhiko Kuroda, menyampaikan dalam sebuah seminar hari Kamis ini (17/Januari) bahwa Jepang menghadapi risiko yang tak dapat diproyeksikan dalam pembuatan kebijakan ekonomi, karena populasi yang menciut. Pidato Kuroda ini nampaknya tak berimbas pada Yen, dengan posisi USD/JPY masih sideways di kisaran 108.85 saat berita ditulis pada awal sesi Eropa. Namun, muatan pidato memberikan sejumlah bahan pertimbangan bagi investor dan trader jangka panjang.

Haruhiko Kuroda

Sejak menduduki jabatan sebagai Gubernur BoJ pada April 2013, Kuroda telah mengambil inisiatif untuk melancarkan kebijakan moneter ultra longgar. Ia membanjiri perekonomian Jepang dengan likuiditas yang disuntikkan bank sentral melalui pembelian sekuritas, dengan tujuan untuk mengatasi masalah deflasi dan menjaga pertumbuhan tetap tinggi. Bank sentral Jepang juga menetapkan suku bunga negatif guna menekan bunga pinjaman di level ultra-rendah dalam jangka panjang. Namun, ia mengakui bahwa semua kebijakan itu mengandung risiko besar, khususnya di tengah dinamika makin merosotnya populasi Jepang.

Menurut Kuroda, salah satu kelemahan dari kebijakan moneternya adalah jika bank beralih mengalokasikan dana ke investasi-investasi berisiko lebih tinggi, yang menawarkan imbal hasil lebih besar ketimbang menyalurkan pinjaman ke masyarakat (yang memberikan imbal hasil lebih rendah). Padahal, investasi berisiko tinggi bisa membahayakan stabilitas finansial.

"Para pengambil kebijakan perlu mengatur kebijakan dengan selayaknya, memperhitungkan fakta bahwa profil risiko lembaga-lembaga finansial bisa berubah secara dramatis di tengah perubahan demografis," katanya, sebagaimana dikutip oleh Associated Press.

Grafik Populasi Jepang

Populasi Jepang telah mulai menciut sejak beberapa tahun lalu, sementara demografi menunjukkan peningkatan jumlah warga berusia lanjut. Sebagai contoh, total populasi Jepang per 2017 adalah 126.79 juta jiwa, jauh di bawah populasi 128.07 juta jiwa yang tercapai tahun 2010. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan enggan berekspansi di dalam negeri Jepang sendiri, mengalihkan fokus mereka ke pasar luar negeri yang menyediakan potensi perkembangan lebih tinggi.

Terkait dengan ini, Kuroda menghimbau agar dibuat kebijakan untuk menanggulangi efek penyusutan populasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Walaupun, kabar baiknya, populasi yang menua telah membuka peluang pasar lebih luas bagi produk-produk keuangan dan layanan baru.

287042
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.