EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

Kuroda BOJ: Stimulus Masif Masih Diperlukan Demi Stabilitas Finansial

Penulis

Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda, pada Senin (29/09) ini mengatakan bahwa kebijakan moneter BOJ telah memberikan dampak yang substansial, tak hanya pada harga-harga tetapi juga pada stabilitas sistem finansial. Bisa dilihat dari pengaruhnya pada beragam harga-harga aset.

Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ), Haruhiko Kuroda, pada Senin (29/09) ini mengatakan bahwa kebijakan moneter BOJ telah memberikan dampak yang substansial, tak hanya pada harga-harga tetapi juga pada stabilitas sistem finansial. Bisa dilihat dari pengaruhnya pada beragam harga-harga aset.

haruhiko_kuroda
"Investasi aset-aset berisiko tinggi seprti obligasi berimbal hasil tinggi serta obligasi dan saham negara berkembang telah berekspansi secara sesuai, di tengah kemerosotan volatilitas suku bunga, harga saham, dan nilai tukar mata uang seiring dengan para investor yang tengah mencari imbal hasil." tutur Kuroda dalam pidatonya kepada Asosiasi Bankir Internasional di Jepang.

Rentetan gelembung aset Jepang yang terjadi pada tahun 1990 merupakan bukti bahwa sebuah penurunan ekonomi dan masalah dalam sektor perbankan dapat saling berdampak satu sama lain sehingga menciptakan ketidakseimbangan yang subtansial dalam perekonomian, tambah Kuroda.

"Dalam hal apapun, bank sentral tak bisa mengabaikan stabilitas sistem finansial," katanya.

Intisari dari pidato Kuroda tersebut antara lain adalah penekanan akan risiko stabilitas finansial, sehingga stimulus masif dari BOJ harus diteruskan untuk mencapai target inflasi 2%.

Bersama dengan pidato Kuroda tersebut, USD/JPY mencapai 109.75 pada awal pembukaan sesi Eropa. Level tertinggi sejak bulan Agustus 2008, naik dari 0.36% dari sebelumnya di 109.65. Permintaan akan Dolar AS sendiri masih cukup tinggi pasca pengumuman GDP AS akhir pekan lalu.

202829
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.