EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Kuroda Sanggah Pandangan Bahwa Kebijakan BoJ Sudah Mentok

Penulis

Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ), Haruhiko Kuroda, menyatakan bahwa masih ada cukup ruang untuk memperluas stimulus moneter seperti menurunkan suku bunga negatif dan mengakselerasi pembelian aset. USD/JPY menurun 0.18 persen ke angka 103.72.

Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ), Haruhiko Kuroda, pada hari Senin (05/September) ini menyampaikan pidato yang menyatakan bahwa masih ada cukup ruang untuk memperluas stimulus moneter seperti menurunkan suku bunga negatif dan mengakselerasi pembelian aset.

haruhiko_kuroda
Kuroda juga mengatakan, bank sentral tidak seharusnya mengesampingkan kemungkinan pertimbangan gagasan baru atau bisa juga mengambil suatu langkah yang drastis dalam keperluan meraih target inflasi 2 persen. "Bahkan di dalam kerangka kerja sekarang ini, masih ada ruang yang cukup untuk pelonggaran moneter lebih jauh ... dan gagasan-gagasan baru juga seharusnya dimasukkan dalam pertimbangan," kata Kuroda dalam seminar tersebut.

"Ada kemungkinan akan terjadi situasi dimana kebijakan yang drastis masih terjamin meskipun kebijakan tersebut nantinya berbuntut biaya atau mengandung konsekuensi," turut Kuroda. "Bank sentral akan selalu mempersiapkan opsi kebijakan untuk dilancarkan dalam situasi tertentu."


Bukan Mentok, Tapi Semua Ada Konsekuensinya

Kuroda menambahkan, dirinya tidak akan menanggapi pandangan yang menyebutkan bahwa kebijakan moneter telah mencapai batas atau telah mentok, dengan mengatakan bahwa intinya ada pada biaya dan manfaat dari masing-masing opsi kebijakan.

"Tak ada makan gratis, begitu pula untuk suatu kebijakan," kata Kuroda. "Ini artinya, kita tak boleh ragu-ragu untuk melangkah ke depan (dengan tambahan pelonggaran) sepanjang hal itu dibutuhkan oleh perekonomian Jepang secara keseluruhan." ungkap Kuroda.

Pada bulan Juli lalu, BoJ menambah pelonggaran dengan cara menambah pembelian ETF, serta berjanji akan memberlakukan penilaian yang komprehensif terhadap dampak penerapan program stimulus dalam bentuk review pada bulan ini.


Yen Menguat

Menyusul pernyataan Kuroda tersebut, Yen menguat terhadap Dolar AS dimana USD/JPY menurun 0.18 persen ke angka 103.72, bahkan sudah makin menurun ke posisi 103.645 saat berita ini ditulis.

Sebelum pidato Kuroda, Jepang juga melaporkan data rata-rata pendapatan tunai yang naik 1.4 persen mematahkan kenaikan 0.5 persen yang diekspektasikan dalam basis YoY karena sejumlah perusahaan mengalihkan peraturan rekruitmen ketenagakerjaan mereka, dari pembayaran yang rendah, pekerja paruh waktu dan pekerja kontrak, menjadi mempekerjakan pegawai tetap demi menyelesaikan masalah kurangnya tenaga kerja.

271841
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.