EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,083.24   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 25 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 25 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Kurs Rupiah Diperkirakan Menguat Pekan Ini

Penulis

Dolar AS yang diprediksi melemah akan berdampak pada menguatnya nilai tukar Rupiah dalam satu pekan ke depan.

Seputarforex.com - Nilai tukar Rupiah sedikit melemah di sesi perdagangan Senin (19/November) sore ini, setelah dibuka menguat pagi tadi. Pukul 13:21 WIB, kurs Rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp14,621 per USD, terkoreksi dari level pembukaan di Rp14,545 per USD. Sementara itu, menurut kurs referensi JISDOR BI, Rupiah saat ini berada di level Rp14,586, lebih kuat daripada level akhir pekan lalu yang berada di 14,594.

Meski demikian, dalam sepekan ini, nilai tukar Rupiah diperkirakan dapat terus menguat karena Dolar AS diperkirakan masih akan tertekan.

 

Kurs Rupiah Diproyeksi Menguat Pekan Ini

Beberapa pejabat Federal Reserve AS menilai bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat akibat polemik yang terjadi di Eropa dan China. Menurut Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, AS perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi global sebelum melanjutkan pengetatan moneternya, di samping memperhatikan data inflasi dan tenaga kerja dalam negerinya sendiri.

rupiah

Sementara dari dalam negeri, penguatan nilai tukar Rupiah didukung oleh paket kebijakan ekonomi jilid XVI dari pemerintah, dan kenaikan suku bunga BI sebesar 25 basis poin. Untuk sementara ini, kebijakan pemerintah tersebut berhasil menutupi dampak negatif dari data neraca berjalan Indonesia yang defisitnya melebar menjadi 8.8 miliar USD, atau setara dengan 3.37 persen PDB Indonesia saat ini. Sedangkan kenaikan suku bunga BI dapat difungsikan sebagai antisipasi dari kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan.

Menurut analis Seputarforex, Martin Singgih, penguatan Rupiah juga didukung oleh aliran modal investor asing ke pasar saham dan pasar obligasi. Hal ini tampak dari menguatnya IHSG sebesar 0.95% di akhir pekan lalu ke level 6,000. Dalam analisa Rupiah mingguannya, Martin menambahkan bahwa minggu ini tidak ada data penting baik dari dalam negeri maupun dari AS. Secara teknikal, Rupiah masih diperkirakan cenderung naik, dengan support kuat pada level 14,530.

286225
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.