Seputarforex.com - Mengawali pekan ini, nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dolar AS. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Senin (23/Ok) pagi ini, Rupiah dibuka pada level Rp13,535/USD atau melemah dibandingkan dengan perdagangan kemarin di level Rp13,517/USD.
Sedangkan menurut grafik kurs Rupiah Bloomberg, tampak USD/IDR bergerak ke harga Rp13,533, menjauh dari level Rp13,519 yang tercapai di akhir pekan.
Melemahnya Rupiah pada hari ini terjadi bersamaan dengan terpuruknya Yen Jepang terhadap Dolar AS, dalam rangka kemenangan PM Shinzo Abe dalam pemilu yang digelar pada hari Minggu kemarin. Kemenangan Abe membuat ekspektasi akan berlanjutnya kebijakan moneter longgar yang diimplementasikan Jepang untuk menanggulangi deflasi, dapat diteruskan. Rencana depresiasi Yen Jepang pun tidak terhenti karenanya.
Di samping itu, Dolar AS yang sebelumnya memang sudah menguat karena perkembangan reformasi pajak yang diagendakan Presiden Donald Trump, makin menguat setelah berita kemenangan Shinzo Abe ini. Minggu lalu, USD/JPY membukukan penguatan hingga 0.45 persen ke harga 114.05, setelah Senat AS meneken cetak biru anggaran untuk tahun fiskal 2018, yang di dalamnya termasuk rencana reformasi pajak Trump yang membutuhkan dana triliunan Dolar.
Rupiah Masih Di Level Yang Wajar
Kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada bulan Oktober ini bertolak belakang dengan bulan September kemarin. Padahal menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), Rupiah mengalami apresiasi terhadap tiga mata uang asing pada September 2017, yakni terhadap Dolar Australia, Yen Jepang, dan Euro Uni Eropa.
Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani masih santai dengan nilai tukar Rupiah yang keok hingga hari ini. Sri Mulyani yakin bahwa depresiasi Rupiah bulan ini hanyalah sementara karena kondisi global. Lagipula, levelnya pun masih wajar.
"Selama dari sisi fundamental, kalau untuk rupiah, ekonomi Indonesia, perdagangan internasional, ekspor, impor, capital inflow, cadangan devisa bagus, maka fundamental itu akan menjaga nilai tukar pada tingkat yang stabil," kata Sri Mulyani di Lippo Mall Kemang, Jakarta, yang dikutip dari Okezone hari ini.