EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 9 jam lalu, #Saham AS

Marak Risk-Off, Yen Pertahankan Apresiasi Versus Dolar AS

Penulis

Permintaan pasar terhadap Yen Jepang mengalami peningkatan di tengah aksi risk-off yang dipicu oleh gejolak politik di Hong Kong dan Argentina.

Pasangan mata uang USD/JPY bertahan di kisaran terendah tujuh bulan dalam perdagangan hari ini (13/Agustus). Gejolak di Hong Kong dan Argentina menjadi sorotan pasar, sekaligus mendorong investor beralih ke mata uang safe haven Yen. Saat berita ditulis, USD/JPY diperdagangkan pada level 105.22, sementara EUR/JPY dan GBP/JPY terpuruk di level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir.

USDJPY MonthlyGrafik USD/JPY Monthly via Tradingview.com

Bandara internasional Hong Kong ditutup akibat demonstrasi yang semakin parah pada awal pekan ini. Hasil pemilu pendahuluan di Argentina yang mengisyaratkan kekalahan petahana, juga mengakibatkan kekacauan di pasar keuangan. Berita-berita ini meningkatkan sentimen risk-off di kalangan investor, terutama setelah perundingan dagang AS-China menghadapi kebuntuan.

"Aksi 'risk-off' di pasar yang digerakkan oleh peristiwa di Hong Kong dan Argentina-lah yang mendorong permintaan bagi Yen," kata Yukio Ishizuki dari Daiwa Securities, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Spekulan meningkatkan posisi long mereka terhadap Yen."

Lebih lanjut, ia memaparkan, "Tak ada sinyal penguatan Yen akan memudar. Target Yen berikutnya adalah level terkuat yang pernah dicapai terhadap Dolar pada awal Januari, tetapi bahkan ambang itu takkan menjadi halangan yang berarti dalam situasi saat ini."

Sementara itu, Junichi Ishikawa dari IG Securities menyinggung masalah penurunan suku bunga AS sebagai salah satu faktor yang mendukung apresiasi Yen. Katanya, "Penyempitan selisih antara yield (obligasi) AS dan Jepang telah menjorokkan Dolar/Yen ke dalam sebuah downtrend, meskipun pasar ekuitas global baru-baru ini menguat."

Menjelang rilis data inflasi AS nanti malam, indeks Dolar AS (DXY) masih cenderung sideways di sekitar level 97.50-an. Pasalnya, pelaku pasar merisaukan kemungkinan terkoreksinya laju inflasi serta pertumbuhan ekonomi AS. Apabila pertumbuhan inflasi meleset dari ekspektasi, maka bank sentral AS akan memperoleh alasan tambahan untuk memangkas suku bunga lagi.

289638
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.