EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 10 jam lalu, #Saham AS

Mayoritas Anggota FOMC Dukung Suku Bunga Tetap Di Tahun 2019

Penulis

Rilis notulen FOMC terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan di The Fed ingin mempertahankan suku bunga di sepanjang tahun ini.

Pada hari Kamis (11/April) dini hari WIB, The Fed mengumumkan notulen pertemuan FOMC bulan Maret lalu, yang menunjukkan bahwa mayoritas pembuat kebijakan bersikeras jika bank sentral harus mempertahankan suku bunga acuan selama tahun 2019, di tengah bayang-bayang pertumbuhan inflasi yang melunak dan melambatnya pertumbuhan global.

Notulen FOMC Maret 2019

Perlu diketahui, The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 2.25 persen hingga 2.5 persen pada tanggal 20 Maret lalu, sekaligus menghapus segala kemungkinan untuk melakukan Rate Hike di tahun 2019. Hal ini membawa sentimen negatif bagi Dolar AS, sehingga mata uang tersebut harus melemah cukup signifikan versus major currencies seperti terhadap Euro dan mata uang komoditas.

"Mayoritas anggota melihat masih ada prospek pertumbuhan ekonomi, tapi outlook yang membebani prospek tersebut telah mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di sisa tahun ini," demikian pernyataan yang tertulis dalam notulen FOMC.

Terkait prospek ekonomi, The Fed memperkirakan jika pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal pertama 2019 akan melambat secara nyata, karena disebabkan oleh penurunan belanja konsumen dan investasi bisnis. Namun, kegiatan ekonomi diprediksi akan bangkit kembali pada kuartal kedua. Secara umum, para pembuat kebijakan Fed memperkirakan jika angka GDP tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun 2019.

 

Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga

Hasil notulen FOMC yang dirilis dini hari tadi tidak menyinggung kemungkinan pemangkasan suku bunga AS. Padahal, Presiden Trump pada akhir minggu minggu lalu telah meminta bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan.

"The Fed harus menurunkan suku bunga. Mereka benar-benar memperlambat (ekonomi) AS dan saya melihat tekanan inflasi juga lemah," kata Trump dalam pidatonya.

Sekalipun ditekan oleh pernyataan Trump, notulen FOMC menunjukkan bahwa pandangan the Fed terhadap prospek suku bunga tahun ini dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung pada data ekonomi yang akan rilis di masa mendatang dan perkembangan lainnya.

288096
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.